BerandaPemerintahanAnggota Kodim 0824 Jember di Rapid Test, Hasilnya?

Anggota Kodim 0824 Jember di Rapid Test, Hasilnya?

- Advertisement -spot_img

Jember, Rapid Test sebagai upaya untuk memisahkan yang sakit dan tidak sakit, atau bisa dikatakan untuk mengetahui bagaimana kondisi kesehatan, tidak hanya dilakukan oleh warga biasa, jajaran Kodim 0824 Jember pun tidak luput dalam menjalani Rapid Test.

Seperti yang terlihat pada Jumat (29/5/2020), dihalaman Makodim Jember, 105 TNI anggota Kodim dan 25 ASN nya mengikuti Rapid  test yang dilakukan oleh tenaga medis dari Rumkit TK III Baladhika Husada dan Dinas Kesehatan Kabupaten Jember sehingga total ada 130 yang ikut rapid test.

“Kegiatan ini merupakan upaya TNI khususnya Kodim 0824 Jember dalam mendukung percepatan penanganan Covid-19 di Kabupaten Jember, selain di Makodim, dalam dua minggu ini rapid test juga sudah digelar di masing-masing koramil,” ujar Dandim 0824 Jember Letkol Inf. La Ode M Nurdin.

Dandim menjelaskan, tujuan dari rapid test untuk anggota Kodim 0824 Jember, adalah untuk mengetahui, sejauh mana imun anggota Kodim, dan juga untuk meyakinkan personil dalam menjalankan tugas-tugasnya dilapangan.

“Tentunya hal ini juga untuk menyongsong New Normal yang sedang digagas oleh pemerintah, dan Alhamdulillah, seluruh anggota kodim yang di rapid test dinyatakan non reaktif semua, hal ini menunjukkan kalau anggota Kodim Jember sehat semua,” ujar Dandim.

Mayor CKM dr. Reko, Sp. An selaku pemimpin rapid test yang juga wakil Kepala RS Baladhika Husada (DKT) Jember, kepada wartawan mengatakan, bahwa dalam rapid test yang dilaksanakan untuk anggota Kodim 0824 Jember ini, pihaknya bersama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Jember dan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jember untuk mengambil sampel darah dari anggota Kodim.

“Ada 15 tim medis dari DKT, Dinkes dan Labkesda yang ikut membantu melakukan rapid test anggota kodim, dengan mengajak Labkesda, hasil rapid test bisa diketahui dalam kurun waktu hanya beberapa jam dari pemeriksaan awal,” ujar Mayor Ckm dr. Reko, Sp. An.

Sementara dr. Nur Falakhis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, mengatakan, bahwa rapid test ini untuk mengetahu kondisi seseorang, apakah reaktif atau non reaktif, dan jika reaktif, maka akan dilakukan rapid test  ulang seminggu kemudina, jika hasilnya sama, maka akan dilakukan isolasi.

“Rapid test ini kan hanya untuk mengetahui, apakah seseorang tersebut reaktif apa non reaktif, jika reaktif, maka seminggu kemudian dilakukan rapid test lagi, jika hasilnya sama, maka yang bersangkutan harus mengikuti prosedur kesehatan dengan dilakukan karantina atau isolasi, dan Alhamdulillah, yang mengikuti rapid test hari ini semuanya dinyatakan non reaktif,” pungkas dr. Nur Falakhis. (*)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

#TRENDING TOPIC

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini