Optimalisasi Pencegahan Stunting di Desa

Ricky R

June 11, 2021

2
Min Read
Pendamping desa saat rembuk stunting dengan KPM. (Foto: Istimewa)

JEMBER, Pelitaonline.co – Dalam rangka konvergensi program pencegahan stunting, pada Jum’at (11/6/2021), Pemerintah Desa (Pemdes) Cangkring melaksanakan kegiatan rembuk stunting.

Adapun kegiatan utama rembuk stunting di desa itu meliputi pembahasan usulan program atau kegiatan intervensi gizi spesifik dan sensitif yang disusun dalam diskusi kelompok terarah di Rumah Desa Sehat (RDS).

Juga, penyepakatan prioritas usulan program atau kegiatan intervensi gizi spesifik dan sensitif. Terkait konvergensi akan menjadi bahan dalam musyawarah RKP desa di tahun 2022.

Davit Yusra Kusuma, Pendamping Desa Kecamatan Jenggawah mengatakan, bahwa di Jenggawah sudah ada dua desa yang melaksanakan kegiatan rembuk stunting desa, yaitu desa Kemuningsari Kidul dan Desa Cangkeing.

Baca Juga :  Bupati Karna Beri Bantuan Korban Puting Beliung di Demung Besuki 

Menurutnya, kegiatan konvergensi pencegahan stunting ini tidak hanya sebagai kegiatan cermonial saja, karena selain sebagai salah satu otoritas penggunaan dana desa 2021 juga sebagai prasarat pencairan DD pada tahun ini adanya scorcard konvergensi.

“Saya beeharap pemerintah desa bener bener mensupport pada KPM dan RDS agar scorcardnya bisa muncul pada aplikasi eHDW kemendes dan prasarat pencairan dana desa tidak mebgalami kendala,” ujarnya.

Lebih lanjut, Dapit menambahkan, dalam kegiatan rembuk stunting ini juga melibatkan seluruh kader posyandu, pengurus RDS, bidan desa dan tenaga kesehatan di desa juga pemerintah desa, BPD dan tokoh masyarakat di desa yang peduli kepada kesehatan di desa.

Baca Juga :  Kota Bogor Kembangkan Big Data Salur Cegah Duplikasi Data Penerima Bantuan

“Pada tahun 2021 di desa cangkring jumlah stutingnya mengalami penurunan pada bulan timbang Februari menjadi 39 anak dari tahun lalu yang mencapai angka hampir seratus, sehingga desa cangkring menjadi lokus stunting nasional,” imbuhnya.

Adapun pada tahun 2021 ini desa dengan jumlah stunting terbanyak adalah desa jatisari yaitu 87 anak, data bulan timbang Februari. Namun pihaknya yakin bulan ini sudah mengalami penurunan yang signifikan.

Hal ini juga mendapatkan perhatian serius dari pemerintah Kabupaten Jember, khusunya Bupati H. Hendy Siswanto yang berencana pada tanggal 14 Mei juga akan mengunjugi desa jatisari dalam rangka meninjau kegiatan PKK, RDs dan posyabdu.

Pada hari ini juga, pemerintah kabupaten melalui Camat Jenggawah, Iik Rahman melakukan kegiatan bantuan PMT bagi bayi stunting di wilayahnya yang kemudian kegiatan PMT tersebut dilaksanakan oleh RDS se Kecamatan Jenggawah.

Baca Juga :  Capai Target Vaksinasi, Desa di Situbondo Terima Hadiah DID dan BKK

Hal tersebut juga sebagai upaya pemerintah kabupaten dalam memerangi angka kematian ibu bayi dan balita (AKI – AKB) dan menekan angka stunting di Kabupaten Jember, khususnya di Kecamatan Jenggawah. (Mam/Yud)

Bantu Ikuti Saluran : WhatsApp Kami

Dan Bantu Ikuti : Google News Kami

Related Post

 

×