Jember, Pelitaonline.co- Dipenuhi lumpur dan genangan air banjir, Tim Wash PMI Kabupaten Jember melakukan pengurasan sumur milik warga yang terdampak.
Sumur jadi prioritas pembersihan Tim Wash PMI Kabupaten Jember, mengingat warga mulai kembali ke rumah dan membutuhkan air bersih untuk masak dan kebutuhan lainnya.
“Yang utama, Tim Wash melakukan pembersihan sumur milik warga yang dipenuhi lumpur dan air,” kata Ketua PMI Kabupaten Jember, EA Zaenal Marzuki, Sabtu (16/1/2021).
Zaenal mengatakan, banjir di kawasan ini bisa disebut sebagai banjir kiriman, mengingat kawasan Dusun Kraton, Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo, merupakan kawasan hilir daerah aliran sungai Mayang dan Gladak Putih yang kemudian melintasi Desa Wonoasri.
“Sungai di Dusun Kraton diterparah karena mendapatkan kiriman dari Sungai Gladak Putih yang berada di kawasan Curah Nongko, Kecamatan Tempurejo.” Ungkap Zaenal
Zaenal menerangkan, air sungai itu meluber ke jalanan dan permukiman warga. Genangan air luapannya mencapai 1 meter sehingga warga tidak dapat beraktivitas seperti biasanya seperti memasak dan mencuci, karena sumur warga juga terendam banjir.
“Hasil assesment relawan PMI Jember terdapat 814 KK yang tersebar di RW 1, 2 dan 3 dusun Kraton Desa Wonoasri Kecamatan Tempurejo yang terdampak banjir terparah, namun pada hari kedua Genangan menjelang sore air mulai surut.” Ujarnya
Berdasarkan situasi tersebut, Posko TDB PMI Kabupaten Jember menerjunkan tim Wash yang terdiri dari 11 personil dengan peralatan lengkap, untuk mensterilkan sumur-sumur warga yang terendam agar dapat digunakan memasak maupun keperluan lainnya.
“Hari ini, tim wash menyisir sumur warga yang berada di wilayah RT 6 RW 3 Dusun Kraton, untuk disterilkan dengan dikuras kemudian setelah bersih sumur tersebut diberi tawas, untuk kegiatan tersebut PMI menyiapkan dua alat sedot air dan dua Armada,” Pungkasnya (Gik/Yud)
