BerandaBeritaTerima Setoran, Ada Aktifitas Tambang Pemdes Di Jember Tutup Mata

Terima Setoran, Ada Aktifitas Tambang Pemdes Di Jember Tutup Mata

- Advertisement -spot_img

JEMBER, Pelitaonline.co Adanya aktifitas penambangan Galian C yang berada di Desa Sumberrejo Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember sepertinya Pemerintah Desa (Pemdes) setempat tutup mata dan terkesan mengamini, sejak lama.

Bagaimana tidak, aktifitas penambangan berupa batu yang berada di Gunung Bacok (sebutan warga setempat) tersebut, sudah berjalan sekitar 40 tahun dan lokasinya pun berada di sebelah timur Kantor Dusun Bregoh.

Bahkan, diduga lokasi penambangan tersebut ada sebagian Tanah Kas Desa (TKD) yang sewakan oleh pihak desa, kepada perorangan.

Hal itu diakui, salah satu penyewa lokasi Nanang Kosim saat ditemui di lokasi tambang, bahwa penggarap tambang, ada empat grup dan setiap bulannya menyetor sejumlah uang ke pihak Desa.

“Masing group, menyetor 100 ribu perbulannya terhadap desa. Sehingga total keseluruhan untuk setoran perbulan 400.000. Ribu.” kata Nanang menggunakan bahasa Jawa, Rabu (28/4/ 2021)

Nanang juga mengatakan bahwa, aktifitas penambangan ini sebenarnya sudah berjalan lama, ada sekitar 40 hingga 50 tahun yang lalu dan lokasi status kepemilikannya masih milik Desa.

“Keberadaan tambang ini, mungkin sudah sekitar empat puluh tahun kalau tidak Lima puluh tahun, mulai saya masih kecil, masih TK, mengenai pekerjanya berasal dari lingkungan sini saja,” terang Nanang.

“Tentang lokasi, kadose duwene deso, kulo nyewo, (tidak menyebut harga sewa) dan perbulan setor, lek pas puasa ngene iki biasane onok kortingan, (Kabarnya lokasi punya desa dan saya menyewa serta perbulan setor, dan untuk bulan puasa ini, biasanya ada pengurang: Red),” tambahnya.

Tambang Galian C tersebut, jelas Nanang berupa bebatuan, yang biasa digunakan untuk bahan bangunan, mulai dari krikil dan juga ukuran besar.

“Yo Watu, terus krikil damel patelah niku, damel uruk ngoten iku (ya batu, terus krikil untuk dasaran lantai, untuk uruk rumah),” bebernya.

Lebih lanjut Nanang menjelaskan, bahwa diperkirakan batu yang bisa ditambang akan habis diperkirakan lima hingga sepuluh tahun lagi. Sebab, penggaliannya dilakukan secara manual.

“Soale tenogo manual, kecuali karo Bor mesin, mbolongine ngge mesen, terus nglebure karo bego yo tepak wes, la iki tenogo tiang damel awet-awetan (Soalnya tenaga manual, kecuali dengan bor Mesin dan melubanginya dengan mesin, lalu meleburkannya dengan Bego, pas sudah. la ini tenaganya manus, manual, supaya awet : Red).” tuturnya

Sementara Sariyono Sekretaris Desa Sumberrejo yang dikenal dengan sebutan Sekdes saat dikonfirmasi di kantornya, terkait keberadaan aktifitas penambangan dan terkesan menutupi.

“Neng di onok Galian C, nyapo tho sampean ngeliput kui barang, (Dimana ada Galian C, ngapain sih kamu meliput itu juga,),” ucapnya.

Bahkan, Sekdes yang kerap disapa dengan Sariun oleh warga desa ini mengaku, enggan berkomentar terlihat terkesan takut memberikan keterangan dan tidak memperbolehkan wartawan untuk memberitakan.

“Gak usah, sampean nulise senengane aneh-aneh, tidak usah (Dengan nada bisik-bisik) kamu menulisnya senang nya yang aneh-aneh,” cetusnya.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Kepala Desa Sumberrejo Samsuri saat ditemui tidak ada di ruangannya. Bahkan, saat dihubungi melalui sambungan telepon selulernya (WhatSaap) ada tanda nada masuk (Berdering), namun tidak diangkat. (Awi/Yud)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

#TRENDING TOPIC

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini