JEMBER, Pelitaonline.co – Dugaan pemalsuan dokumen berupa tanda tangan perjanjian kredit milik Debitur atas nama Suciwati yang sudah meninggal, yang dilakukan oknum pegawai Bank Bukopin Cabang Jember dilaporkan ke Polres Jember. Senin (26/4/2021).
Tak hanya itu, menurut kuasa hukum ahli waris, Ihya Ulummiddin SH, pihak oknum bank juga diduga melakukan penggelapan dokumen kredit. Pasalnya hingga saat ini ahli waris tidak pernah menerima atau diberi, dokumen Asli perjanjian kredit milik orang tuanya.
“Kejanggalan yang nampak sekali adalah tanda tangan orang tuanya berbeda dari biasanya, ada indikasi dipalsukan,” ujar kuasa hukum yang akrab di sapa Udik ini, saat jumpa pers di jalan Teuku Umar Kelurahan Kebonsari Kecamatan Sumbersari.
Udik menjelaskan, ada empat tanda tangan yang diragukan keasliannya yakni persetujuan kredit tertanggal 12 September 2007, Nomor 470/JBR-PIM/IX/2007, kedua yakni persetujuan perpanjangan kredit pada tanggal 11 September 2008 dengan Nomor 611/JBR-PIM/IX/2008.
“Sedangkan yang ketiga kontrak atau surat perjanjian (Adendum) kredit No. 58/BUKI-JBR/ADD-PK/IX/2007 dan dan keempat tanda tangan di surat Adendum perjanjian kredit no 58/BUKI-JBR/ADD-PK/IX/2008,” jelas Udik.
Oleh sebab itu Udik berharap, laporannya direspon dan ditangani secepat mungkin, sesuai dengan semangat Kapolri yang baru yakni Polri yang Presisi dan Ahli Waris dari Suciwati sangat berharap perkara yang dialaminya lekas selesai atau mempunyai ketetapan hukum.
“Jika masalah pinjaman dari orang tua seyogyanya sudah menjadi tanggung jawab anak dan sang anak disini siap menanggungnya, namun harus dengan proses yang benar.” Tandas alumni Fakultas Hukum Universitas Jember tahun 2000 ini. (Yud)
