JEMBER – Kasus positif Covid-19 di Kabupaten Jember dalam beberapa hari terakhir cukup mengkhawatirkan, jumlahnya rata-rata di atas 50 orang dalam tiga hari terakhir dengan lonjakan terbesar terjadi pada 18 November yang mencapai 107 kasus positif baru.
Melihat perkembangan tersebut, Plt Bupati Jember Abdul Muqit Arief menyatakan, Satgas Covid-19 ke depannya akan mengambil langkah tegas dengan memberikan sanksi administrasi berupa denda dalam operasi yustisi yang akan digelar selanjutnya. Sikap ini diambil setelah Satgas melakukan sejumlah evaluasi untuk menekan laju penyebaran virus meski saat ini Kabupaten Jember masih berada di zona oranye.
Abdul Muqit menyebut, sanksi yang diterapkan selama ini kurang greget untuk membentuk disiplin masyarakat. Sanksi yang kerap diterapkan oleh Satgas salah satunya adalah membersihkan fasilitas umum. “Sanksi sosial selama ini rasanya kurang efektif maka dari itu akan diterapkan denda. Kita terus mengedukasi masyarakat bagaimana mereka bisa paham dengan kondisi saat ini,” ujarnya.
Nominal denda yang akan dijatuhkan kepada para pelanggar protokol bisa bervariasi, mulai Rp 25 ribu tergantung dengan kondisi di lapangan. “Semisal dengan denda Rp 25.000 membawa dampak yang positif, cukup segitu, tapi jika masyarakat tetap bandel mungkin akan berlanjut terus (naik),” ucapnya.
Bicara soal payung hukum mengenai denda administrasi yang akan diterapkan, Abdul Muqit menyerahkan kepada para penegak hukum yang lebih berwenang membahas soal tersebut.
Dalam tiga hari terakhir, dari data yang dilansir Dinas Informasi dan Komunikasi Pemkab Jember, lonjakan kasus positif terjadi pada tanggal 18 November dengan 107 kasus, naik dari hari sebelumnya dengan 60 kasus positif, kemudian turun kembali pada 20 November dengan 54 tambahan kasus baru. Dari angka tersebut di atas, jumlah total kasus Covid-19 di Jember mencapai 1878 orang, dan pasien sembuh mencapai 1446 orang. (hirna)
