JEMBER, Pelitaonline.co – Pupuk organik produksi Ahmad Mursid warga desa Karangharjo Kecamatan Silo Kabupaten Jember, kurang diminati masyarakat sekitar. Namun lebih laku dijual di kota lain bahkan hingga luar negeri.
Padahal, saat ini pupuk organik sangat diperlukan, untuk saat ini karena menjaga ekosistem dan kesuburan tanah, akibat dari produk kimia yang kini telah mencemari tanah.
“Awalnya di tanah leluhur Indonesia, tidak membutuhkan kimia tetapi membutuhkan organik sehingga tanah subur, ekosistem tanah tidak rusak.” Kata Mursid, Sabtu (13/3/2021)
Owner CV Karomah tani ini, mengatakan bahwa bahan utama dalam pembuatan pupuk organik antaralain, pupuk kandang, rumput dan Bioaktivator dan dicampur menjadi satu.
” Mungkin sekitar lima menit bisa dibuat, Bioaktivator dan pupuk kandang diaduk, kalau sudah dicampur selesai bisa langsung aplikasi,” jelas Mursid.
Dia mengaku bahwa pernah sempat mengajak para petani di desanya untuk memproduksi pupuk organik sendiri, bahkan akan mengajari. Tujuannya, supaya tidak ketergantungan pada pupuk kimia.
” Jadi, ketika ada kelangkaan pupuk, petani tidak kebingungan.” ucapnya
Namun ternyata, Petani enggan (sangat jarang) untuk belajar, mereka memilih yang kimia, akhirnya yang paling banyak belajar masyarakat luar daerah Lampung, NTT, NTB dan Kalimantan. Sementara.
” Warga Silo kurang respon sekali, karena Mindset mereka kimia, kimia tidak pernah memikirkan bagaimana kalau kimia ini kekurangan,” ungkapnya
Mursid mengaku bahwa profesi tersebut telah digeluti sejak tahun 1991 dalam seharinya mampu memproduksi pupuk Granol 1 hingga 2 ton dan sampai saat ini pendistribusian sudah sampai ke Afrika.
” Terkait, harga yang ditawarkan bervariasi tergantung ukuran. Perkwintal ada yang 50 ribu, ada yang 100 ribu, ada yang 500 ribu, ada yang 600 ribu dan ada yang 1 juta rupiah,” Jlentrehnya
Melihat respon masyarakat Silo kurang berminat pada Produksi Lokal Pupuk Organik, Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD), Kodim 0824 ke-110 TA 2021 Kapten Moch. Ismuni, mengkampanyekan penggunaan Pupuk organik kepada masyarakat serta menyukai produk lokal.
” Alasannya, selain untuk meningkatkan ekonomi daerah, juga dapat meningkatkan kesuburan tanah serta ekosistem lingkungan. Karena dengan menggunakan pupuk kimia lambat laun tanah kita itu mengeras seperti batu,” Paparnya.
TNI yang sehari-hari sebagai Komandan Koramil (Danramil) di Kecamatan Silo ini menerangkan, penggunaan pupuk organik tidak mengakibatkan unsur hara serta tanah mengeras. Sehingga, hasil panen padi dapat berkualitas.
“Kalau pupuk kimia nasinya mudah basi, tapi kalau pupuk organik nasinya bisa lebih tahan lama. Maka dari itu kedepan kami akan memberikan pendampingan terus terhadap pemilik CV. Karomah Petani, Pungkasnya (Yud)