BerandaBeritaPetani di Jember Rayakan Penutupan Tanam Padi

Petani di Jember Rayakan Penutupan Tanam Padi

- Advertisement -spot_img

JEMBER,Pelitaonline.co – Berpakaian
sederhana di bawah sinar matahari pagi, ratusan Petani desa Sumberrejo Kecamatan Ambulu, semangat merayakan masa penutupan tanam Padi alias tandur.

Kegiatan yang berlangsung di tengah sawah ini ternyata, dalam rangka meneruskan tradisi pertanian yang sempat fakum beberapa tahun belakangan ini, sehingga kini berusaha di hidupkan kembali oleh petani setempat.

Selama kegiatan berlangsung, para petani duduk bersila dan menghadap ke arah barat sambil membacakan lantunan ayat suci Al-Quran dengan khusuk dan penuh kekompakan.

Selain itu masing-masing dari peserta membawa bingkisan makanan komplit (Berkat) layaknya Maulid Nabi, setelah acara selesai makanan dibagikan kepada petani secara acak.

Saiful Rohman Ketua penyelenggara usai menggelar kegiatan mengatakan, kegiatan itu bertujuan, untuk menguri-nguri budaya pertanian, sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan YME atas hasil pertanian.

” Kegiatan ini dilakukan sejak dulu dan yang sempat terhenti karena Pandemi Covid 19, Alhamdulillah kini dapat kembali berjalan,” Ujarnya di Sawah Rowogebang yang terletak di Dusun Krajan Lor Desa Sumberrejo, Minggu (21/2/2021)

Menurutnya, kegiatan itu merupakan inisiasi para petani setempat dan juga tokoh masyarakat serta didukung oleh salah satu perusahaan rokok.” Ada 100 petani yang ikut dalam kegiatan ini dan di dukukung oleh Kelompok Tani harapan Maju,” Terang Saiful

Ketua penyelenggara yang juga Kepala Sekolah SMP 2 Islam 45 Tegalsari Ambulu ini berharap melalui kegiatan tersebut padi petani Desa Sumberrejo dapat memperoleh hasil yang memuaskan selain itu selama masa pertumbuhannya tidak dilanda kekeringan.

“Seperti tahun kemarin yang sepat dilanda kekeringan dan juga diserang hama tikus, oleh karenanya dengan memanjatkan doa kepada Allah SWT, berharap hasil panen bagus dan dapat melimpah ruah,” Tuturnya

Kegiatan tersebut sambung Saiful akan dilakukan setiap tahunnya, lantaran hal itu merupakan warisan budaya nenek moyang yang tidak boleh tinggalkan.” Karena ini juga budaya petani sejak dulu, maka akan kita lakukan rutin setiap tahun, khususnya dimasa tanam padi,” Tandasnya (Awi/Yud)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

#TRENDING TOPIC

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini