BerandaBeritaPendopo Desa Pecoro Akan Ambruk, 3 Kali Ajukan Perbaikan Tak Ada Respon

Pendopo Desa Pecoro Akan Ambruk, 3 Kali Ajukan Perbaikan Tak Ada Respon

- Advertisement -spot_img

JEMBER, Pelitaonline.co – Kuda-kuda bangunan Pendopo Desa Pecoro Kecamatan Rambipuji patah sejak bulan Januari lalu, sehingga gentingnya harus diturunkan agar tidak Ambruk.

Terlihat di lokasi, kayu yang digunakan sebagai kuda-Kuda sudah tua dan kropos, sepertinya sudah tidak mampu menahan genteng.

“Karena sudan rapuh semua kayunya dimakan rayap, sampai akhirnya kuda-kudanya ini patah, tidak kuat menahan genteng,”ujar Kepala Desa Pecoro Musthofa Shobir saat dikonfirmasi di via telepon, Sabtu (1/5/2021).

Menurutnya, pendopo tersebut dibangun sejak 1970, namun, kata dia, belum pernah ada renovasi sama sekali hanya perawatan.

“Pendopo ini memang tidak pernah ada renovasi, paling cuma di cat saja,” katanya.

Setelah insiden itu Musthofa menerangkan, telah mengkonsultasikan kepihak kecamatan terkait penggunaan Dana Desa (DD) untuk perbaikan pendopo.

Namun pihak kecamatan (Camat) hanya menyarankan, agar supaya gentingnya diturunkan dan di sanggah dengan bambu.

“Ini juga bagian dari Prioritas, makanya saya konsultasikan dulu ke pak camat, bagaimana jika menggunakan DD, tapi solusi yang disampaikan gentengnya untuk diturunkan saja,” jlentrehnya.

Terkait dengan apakah pernah mengajukan ketika ditanyakan oleh media ini, dirinya pun mengaku pernah  mengajukan anggaran perbaikan pendopo kepada Pemerintah Daerah. Namun, sepertinya, kurang ada respon.

“Tiga kali saya mengajukan, untuk perbaikan, tapi sampai sekarang belum ada kejelasan, sampai kayu untuk kuda-kudanya patah,” terang Musthofa.

Oleh karena itu, dia mengaku kebingunan, sebab pendopo yang rusk tersebut bisa digunakan untuk rapat besar, seperti Musdes (Musyawarah Desa) maupun kumpulan masyarakat.

“Kalau pendopo rusak seperti ini Kan repot, menjadi was – was apabila mengadakan kegiatan di Balai Desa Desa takut kerobohan, sehingga segala kegiatan desa sementara kita pindahkan,” ucapnya.

Dia berharap, supaya pemerintah daerah segera memberikan solusi dan bantuan, supaya pendopo ini bisa diperbaiki. Jika tidak boleh menggunakan DD, ya setidaknya Pemda bisa memberikan solusi.

“Masak saya harus minta urunan ke warga saya,” tandasnya (Awi/Yud)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

#TRENDING TOPIC

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini