
Gus Lur : Sebungkus ES Cindua “Merubah Tangis Menjadi Senyum” Pada Program Jumat Barokah.
SIJUNJUNG, Pelitaonline.co – Gerakan berbagi terhadap sesama dalam wujud kemanusiaan dimasa pandemi sangat dibutuhkan. Ihwal itu, menjadi pemikiran setiap elemen masyarakat dan tokoh.
Apalagi dimasa pandemi, banyak beberapa sektor aspek kehidupan, yang mengalami penurunan drastis, seperti ekonomi maupun pendidikan. Bahkan yang sangat krusial tentang kesehatan.
Maka, dalam kondisi kehidupan saat ini, dibutuhkan kreatifitas serta inovatif dari masyarakat untuk mempertahankan kehidupan. Hal itu di perlihatkan aktivis muda asal Sumatera Barat Fadhlur Rahman Ahsas.
Pria yang akrab disapa Gus Lur ini, terjun kejalan untuk mencari rezeki demi menafkahi anak istrinya, menjadi penggerak UMKM dengan berdagang ES Cindua Sagu Abak keliling, memakai motor buntutnya.
Tak pelak langkah Gus Lur tersebut menarik perhatian semua kalangan dan melahirkan kepedulian terhadap aktivis lainnya yang terdampak secara perekonomian akibat Corona Virus Disease 2019 yang lebih dikenal dengan nama COVID 19 ini.
“Masa pandemi yang membawa keterbatasan ruang gerak dan juga perekonomian kita, seharusnya membuat kita lebih kreatif, inovatif dan tak ada yang harus kita batasi untuk sebuah nilai perjuangan,” katanya.
Nah, menurutnya, dimasa pandemi ini hanya UMKM lah sebuah pertahanan ekonomi kerakyatan menjadi solusi dalam perekonomian. Karena kita harus berani bertindak yang mungkin mustahil bagi kita. Namun di sanalah jalan untuk kita meraih rezeki demi sesuap nasi.
“Dengan itu saya memberanikan diri untuk berdagang keliling pakai motor ES Cindua Sagu Abak. Alhamdulillah Berkat dukungan penuh kawan-kawan dari berbagai kalangan, menjadikan kuat kuat dan berani untuk bergerak dalam dunia UMKM ini,” terangnya.
Maka berawal dari itu Gus Lur melahirkan program UMKM dengan tema “Sebungkus ES Cindua Merubah Tangis Menjadi Senyum” pada setiap hari Jumat. Alhasil 250 Cup/porsi ES Cindua Sagu Abak diborong dengan syarat dibagikan ke anak yatim, fakir miskin serta kaum duafa.
Dengan terkumpulnya donasi, tepat pada hari Jumat 23 Juli 2021 gerakan kemanusiaan itu, disalurkan ke anak yatim di Panti Asuhan Nagari Tanjung, yang didampingi PC GP Ansor dan PD Pemuda Muhammadiyah Sijunjung serta Ormas Intelektual PC ISNU Kabupaten Sijunjung.
Yose Rizal sebagai wakil ketua PC GP Ansor Sijunjung mengatakan, gerakan kemanusiaan yang dimulai Gus Lur ini adalah hal yang amat sederhana tapi sulit untuk dilakukan karena ini perlu mental dan kreatifitas yang hebat.
“Saya selaku kader GP Ansor Sijunjung sampai hari ini mendampingi sosok panutan kami dan sang penggerak serta penuh dedikasi. Gus Lur hari ini mengajarkan kami untuk harus mempunyai mental yang kuat dan tangguh, walaupun kondisi pahit dan kejam,” ungkapnya.
Ungkapan yang sama dilontarkan Aldo Yendi Coal Wakil Ketua PD Pemuda Muhammadiyah Sijunjung, bahwa ES Cindua Sagu Abak ini adalah anti-tesis yang tidak bisa ditebak dalam perjuangannya. Namun selalu memiliki nilai perjuangan dan kemanusiaan, kendatipun ia dengan kondisi sangat terpuruk.
“Kami mengapresiasi gerakan beliau yang sangat anti tesis, alias susah ditebak dan butuh mental kuat. Dengan kondisi real, beliau menghidupi anak dan istri tapi tak lupa saling peduli pada nilai perjuangan dan kemanusiaan.” Jelas Yendi mengakhiri. (Gus/Yud)
Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA
Temukan Berita Terbaru: Google News