BerandaBeritaPA PED Tahun 2021 Targetkan 25% Bumdes di Jember Maju Mandiri

PA PED Tahun 2021 Targetkan 25% Bumdes di Jember Maju Mandiri

- Advertisement -spot_img

JEMBER, Pelitaonline.co – Seluruh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Se-Jember sejauh ini terkesan tidak berkembang. Karena pengurusnya sering dirombak setiap kali terjadi Pemilihan Kepala Desa (Pilkades).

Terlebih, setelah pilkades 2019 lalu, semakin banyak bongkar pasang pengurus BUMDes. Sehingga program kerja yang telah dibuat tentunya juga dirubah.

“Setelah pelantikab kepala desa (Kades) 2019, banyak bongkar pasang pengurus yang itu membuat BUMDes yang awalnya jalan, menjadi tidak jalan,” Ujar Pendamping Ahli Pengembangan Ekonomi Desa (PA-PED) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispemasdes) Jember Alifatul Lailiyah., Senin (22/2/2021) di ruangnya.

Keberadaan itu, menjadi bahan evaluasi bagi pendamping ahli, untuk melakukan pendampingan terhadap Pengurus BUMDes, dari 226 desa yang terbentuk, jadi per 2020 itu jember dari 226 desa itu sudah lengkap dengan BUMDes.

Namun, pendampingan tersebut tidak bisa dilakukan kepada setiap BUMDes yang ada diKabupaten Jember maka akan dibuatlah model percontohan atau atau Pilot Projek

“Kita tidak gebyah uyah dalam pendampingannya nanti, tetapi melalui pilot projek dengan model percontohan, 25 BUMDes atau 10% saja sudah bagus,” Terangnya

Sejauh ini, zonasi yang layak untuk percontohan menurut Alif, berada di lokasi selatan Kabupaten Jember, seperti desa yang ada Kecamatan Balung, Wuluhan dan Kecamatan Ambulu.

“Seperti daerah desa Grenden, Balung Lor dan Balong Kulon, Dukuh Depok Wuluhan dan untuk Kecamatan Ambulu itu Sumberrejo. Kalau yang lain masih bermasalah, kemudian daerah Tempurrejo, Jenggawah juga bisa jadi pilot projek,” Katanya

Ia menambahkan, sejauh ini, dari 226 BUMDes hanya 10% yang baru melaporkan perkembangan terkini, karena alat kendali kita dari pendamping dan Forkom disitu ada grup BUMDes (Se-Jember).

Alif berharap BUMDes yang telah berjalan saat ini, tidak ada lagi bongkar pasang. Selain itu kita juga komunikasi antara pembina, pengawas dan pelaksananya lebih menyambung

“Fungsi koordinasi internal antar Pembina dalam ini Kades, Psngawas kayak BPD dan pelaksana, akan lemah kelembagaan, kalau sudah tidak jalan 3 komunikasi ini,” Tandasnya (Awi/Yud)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

#TRENDING TOPIC

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini