BerandaBeritaNo Viral, No Tindakan

No Viral, No Tindakan

- Advertisement -spot_img

“Setelah Viral di Media, Nenek Rasmini menerima Bantuan dari Dinsos Jember”

JEMBER, Pelitaonline.co – “No Viral, No Tindakan”  mungkin kalimat itulah yang pantas untuk tindakan Dinas Sosial (Dinsos ) Kabupaten Jember di Desa Grenden Kecamatan Puger.

Sebab, Rasmini seorang nenek tua warga RT 003 RW 019 Dusun Kapuran desa Grenden yang hidupnya dibawah garis kemiskinan dan harus menerima bantuan dari pemerintah, baru mendapatkan bantuan dari Dinsos setelah Viral di Media.

“Setelah ramai dan viral diberitakan media, baru mendapat bantuan. Untuk penyalurannya tadi sekitar pukul 9.00 pagi, apakah harus gitu, kemana petugas Dinsos sebelumya,” kata Arif ketua Forum Pemuda Kapuran, Sabtu (24/2/2024).

Memang sebelumnya, perempuan kelahiran 1942 tersebut diketahui namanya masuk dalam penerima Program Keluarga Harapan (PKH). Namun, sejak pertengahan tahun 2023 data penerima sudah dinonaktifkan, seharusnya petugas melihat dulu kondisinya sebelum menonaktifkan.

“Padahal Dia (nenek Rasmini) sampai sekarang masih, sangat, sangat, layak menerima bantuan. Setelah saya konfirmasi ke Pemdes, katanya penonaktifan dari Pusat,” ujarnya.

Sulton TKSK Kecamatan Puger dikonfirmasi Via Telepon selulernya mengatakan, keterkaitan pendataan sudah ada regulasi yang mengatur yakni harus di bentuk Puskesos di tingkat desa, terus di tingkat kecamatan dan seterusnya.

“Biar tidak kacau, sekarang kacau. Pemegang data sekarang bidang kebencanaan dan bidang itu tidak sambung dengan bidang TKSK,” tukasnya.

Sebenarnya tambah Sulton, pihak TKSK sudah melakukan protes berkali kali terkait data, karena bagi pihaknya, data tersebut sangat dibutuhkan yaitu untuk laporan kegiatannya diakhir bulan atau akhir tahun.

“Camat dan desa pun juga mengeluh, jadi malah amburadul, TKSK sering dijadikan tumbal,” tukasnya.

Diberitakan di Media sebelumnya, Nenek Rasmina adalah seorang perempuan tua yang  hidup sebatang kara, suaminya meninggal dunia sekitar sudah 10 tahun, sedangkan anak angkatnya beserta istrinya meninggal dunia sekitar 1 tahun yang lalu dan

Untuk makannya setiap hari, Nenek Rasmina menerima pemberian dari tetangga dan lingkungan setempat. Beberapa minggu lalu, menjelang pemilu, atap rumahnya hampir roboh, beruntung lingkungan setempat sigap membenahi secara gotong royong. (Yud)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

#TRENDING TOPIC

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini