BerandaBeritaNgopi di Rest Area Tol Sidoarjo " Larang Yo "

Ngopi di Rest Area Tol Sidoarjo ” Larang Yo “

- Advertisement -spot_img

SIDOARJO, Pelitaonline.co – Ngopi, sudah menjadi kebiasaan sebagian besar seorang jurnalis di setiap harinya saat santai menunggu teman ataupun sedang mengetik berita agar tidak mengantuk. Kebiasaan itulah, saat tidak nyeruput secangkir kopi, rasa kantuk menyerang.

Seperti yang terjadi pada rombongan Jurnalis peserta Uji Kompetensi Wartawan (UKW) di Solo yang berasal dari salah satu media yang tergabung dalam Forum Wartawan Lintas Media (FWLM) Jember yakni Pelitaonline.co

Ketika, memasuki di gerbong Tol Probolinggo, rasa kantuk mulai menyerang tiga orang asal Kabupaten Jember ini diantaranya, Imam Nawawi, Wahyudiono dan Muhammad Badril Umam yang sedang mengendarai Mobil Xenia.

Tak terelakkan, sambil mendengarkan suara musik, satu persatu ketiga orang itu, akhirnya tumbang dan mulai tertidur dengan lelap, terlihat hanya sang sopir bernama Rofik yang masih melek dan seorang wartawan.

Saat itu, Rofik mengemudi mobil cukup kencang, hingga tidak terasa ternyata dua jam dari Probolinggo akhirnya wilayah Sidoarjo. Setelah mereka bertiga terbangun dari tidurnya ketika sudah sampai di Rest Area Tol Sidoarjo.

Direktur Pelitaoniline.co Badril Umam mengajak istirahat dengan menikmati Kopi. “Mandek sek ndek kene, santai mbek ngopi-ngopi ( berhenti dulu di sini, santai sambil ngopi-ngopi ; Red),” ajaknya, Jumat (26/3/2021) di Rest Area Tol Sidoarjo.

Sontak, sang sopir yang tak lain adalah famili Umam, menghentikan laju mobil dan menghentikan di tempat parkir yang telah tersedia dan turun. Sambil bergurau Wahyudiono mengatakan kepada Nawawi bahwa Kopi di situ mahal.

Menanggapi hal tersebut, Redaktur Pelitaonline.co Wahyudiono mengatakan bahwa kopi  di Rest Area tersebut tergolong mahal. Bahkan, harganya bisa mencapai 30.000 per gelas dengan logat jawanya.

“Larang Kopi ndek kene Wi, telong poloh ewu sak gelas, moh lah mas lek ngono (Mahal Kopi di sini Wi, tiga puluh ribu satu gelasnya, tidak mau lah kalau segitu ; Red),” ucap Yudi panggilan akrabnya Wahyudiono sambil tertawa.

Guna meyakin kan Nawawi, Wahyudiono memberi tahu bahwa pernah ngopi di Rest Area tersebut. kata dia, ditempat seperti itu memang mahal.” Diomongi kok, aku wes tau wes, luarang pol ( Dibilangi kok, saya pernah sudah, mahal poll ; Red ),” Akunya

Imam Nawawi pun terkesan tidak percaya, karena di desanya yakni desa Sumberrejo Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember, secangkir Kopi harga 3000 secangkir. Dia mengatakan ingin tahu bentuk kopi mahal seperti apa.

” Mosok se mas, koyok opo rupone kopi harga tiga puluh ribu (serius mas, seperti apa bentuknya kopi harga tiga puluh ribu),” katanya dengan kalimat polos.

Akhirnya, Ketiga orang tersebut bersama sopir mobil tetap ngopi bareng di Rest area Tol Sidoarjo. Kemudian, saat melihat daftar harga Nawawi pun terkejut. Sebab, harganya tiga kali lipat dari harga kopi di Jember.

“Biyuh regone kopine 13.000 sak cangkir, lek neng Jember lak wes wong 4 kuwi, kopi saset neh, hem Iyo..iyo larang yo neng kene, (Biyuhh harganya kopi 13.000, di Jember sudah orang 4 itu, kopi saset lagi, Hem iya iya mahal di sini ya),” Ucap Mawawi sambil menggelengkan kepala, dikuti gelak tawa keduanya.

Kemudian sekitar sepuluh menit mereka menyeduh kopi. Badril Umum mengajak semua rombongan segera melanjutkan perjalan. Sekaligus bayar semua minuman dari Crew Pelitaonline.co tersebut.

“Wes ayo cabut, ora usah griduh kopi ae, (Sudah ayo berangkat, tidak usah meributkan kopi saja),” tegasnya (Redaksi)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

#TRENDING TOPIC

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini