BerandaBeritaNelayan Kepanjen Gagal, Mengadu Ke DPRD Jember

Nelayan Kepanjen Gagal, Mengadu Ke DPRD Jember

- Advertisement -spot_img

JEMBER, Pelitaonline.co – Beberapa Warga Desa Kepanjen Kecamatan Gumukmas gagal mengadu ke Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jember, Selasa (2/3/2021)

Bukan tidak ditemui, lantaran di gedung Perwakilan Rakyat tersebut ada Rapat Paripurna Serah terima Jabatan Bupati Jembet Hendy Siswanto dari Pelaksana Harian (Plh) Hadi Sulistiyo.

Sehingga, mereka harus menunggu hingga acara tersebut usai. Namun, setelah kegiatan DPRD sudah rampung, ternyata tidak ada satupun yang bisa ditemui. Bahkan rombongan warga kehujanan.

Pantauan dilapangan, memang situasi Kantor DPRD Jember sudah sangat sepi. Bahkan, Ruang Banmus dan empat tempat komisi juga tutup semua.

Kedatangan warga dalam rangka mencurahkan isi hati atas kondisi lautnya yang mulai tercemar akibat limbah dari PT. Anugerah Tanjung Gumukmas( ADG ) dan PT.Delta Guna Sukses ( DDS).

“Kita sudah mengadukan ke Muspika tapi tidak ada tindak lanjut, makanya kita adukan ke anggota dewan, tapi gagal ketemu ini, soalnya anggota dewannya ada rapat,” Ujar M.Said, Selasa (2/3/2021) di Parkiran Kantor DPRD Jember.

Penambak Tradisional ini mengaku, bahwa telah dirugikan oleh kedua perusahaan tersebut. Sebab air pembuangan limbahnya mengaliri tambaknya.

“Sehinga ternak udang tambak (Tradisional) itu rawan penyakit dan sering mati sehingga kami semakin merugi,” Ungkapnya

Selain itu lanjut Said, pembuangan limbah tersebut juga membuatat lumpur mengalami pengendapan. Sehingga, lanjutnya, membuat sungai muara menjadi dangkal.

” Karena Petani Tambak Udang itu mengandalkan pasang surut air laut, jadinya air laut pasang itu tidak bisa masuk, karena sungainya mendangkal,” Terangnya

Lebih lanjut Said mengaku, menolak adanya perluasan perusahaan di khawatirkan semakin merugikan banyak pihak lagi.” Wong dampak yang lama saja sudah banyak sekali, sementara kompensasi atau ganti rugi akibat dampaknya selama ini juga tidak ada,” Tuturnya

Sementara itu, Samsul menambahkan bahwa akibat pembuangan limbah tersebut juga mencemari laut, sehingga, hal tersebut mengganggu makluk hidup di dalamnya.

“Airnya menjadi Keras pastinya, terus piota air seperti kerang akan mati dan para ikan akan semakin menjauh jika airnya tercemar,” Tandas Pria yang juga berprofesi Nelayan ini. (Awi/Yud)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

#TRENDING TOPIC

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini