BerandaBeritaMursid : Hidup Adalah Pengabdian

Mursid : Hidup Adalah Pengabdian

- Advertisement -spot_img

SITUBONDO, Pelitaonline.co – Kisah Imam Mursid, pria asal Kabupaten Jember putra sulung almarhum Kyai Satun yang akrab disapa Pak Sujai.

Mursid belajar mandiri mulai sejak muda, hingga mampu menghidupkan lingkungan tempat tinggalnya menjadi suasana santri dengan menjadi guru ngaji.

Mursid mengisahkan, awalnya Ia berangkat menempuh pendidikan sekolah dasar berlatar belakang ilmu agama yakni Madrasah Ibtida’iyah di wilayah Desa Glundengan Kecamatan Wuluhan.

Untuk menambah ilmunya, kemudian, melanjutkan pendidikan pondok pesantren di Kabupaten Situbondo yang dipimpin oleh almarhum K.Khusyairi di desa Gunung Anyar.

Berbagai ilmu kemandirian, baik keagamaan maupun kebatinan dijalani dengan penuh keseriusan, hingga akhirnya ditugaskan untuk terjunkan ke masyarakat secara langsung.

Mursid, mengabdi terhadap masyarakat dari sisi pengetahuan agama yang masih tergolong minim, yakni di desa Kembang Sambi Kecamatan Bungatan, sebuah desa yang berdekatan dengan pasir putih.

Waktu berjalan, hingga sampai Kang Mursid (panggilan bagi santri Laki-Laki), semakin dikenal oleh masyarakat setempat, sampai akhirnya dikenalkan dengan salah seorang gadis.

Dari perkenalan tersebut, mengantarkan Mursid ke pelaminan. Namun pernikahannya tanpa di hadiri kedua orang tua, sebab keduanya telah wafat dan saudara kandung yang menjadi wali.

“Dulu, saya nikah tanpa orang tua, hanya kakak laki laki dan perempuan yang mendampingi saya kala itu,” ucap Mursid dengan bahasa khas Situbondo yang sanggit.

Berjalan waktu, Mursid mengarungi kehidupan berdua bersama sangat istri, karena sudah terbiasa mandiri. Ia menghidupi keluarganya dengan bekerja di POM bensin sampai dikarunia seorang anak lelaki bernama Ainul Yaqin.

” Sebelum dipercaya menjadi seorang perangkat dengan posisi Kepala Urusan Kesejahteraan masyarakat (Kaur Kesra), saya bekerja di POM dan mengajar mengaji hingga kini.” katanya

Dirinya berprinsip, kehidupan yang ia jalani hanya untuk pengabdian bagi masyarakat selain untuk keluarga. Sebab, hal itu juga merupakan wasiat dari orang tuanya selama ini.

“Bapak selalu berpesan, dimanapun saya berada, terus berjuang untuk terus mengabdi ke masyarakat secara umum,” tandasnya. (Redaksi)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

#TRENDING TOPIC

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini