“Pemerintah Desa Terkesan Diam”
JEMBER, Pelitaonline.co – Miris, seorang warga desa Gambirono Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember yang sudah lanjut usia dengan kondisinya sakit kurang lebih 7 tahun dan kurang mampu, tidak mendapat bantuan apapun dari Pemerintah.
Tidak dapatnya bantuan, dikarenakan nenek Nursia atau B.Karti (60) yang bertempat tinggal di jalan Jawa RT 2 RW 3 dusun/desa Gambirono itu, identitas diri seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga sudah tidak aktif lagi.
“KTP nya sudah mati lama, mulai sakit itu, sehingga katanya perangkat desa tidak bisa mendapat bantuan, pernah di datangi pak RT, bahkan rumah dan orangnya difoto, entah buat apa, namun sampai sekarang tak ada kabar,” beber Farida keponakan yang merawat, Sabtu (21/1/2023).
Tetapi anehnya, lanjutnya ketika ada pesta Demokrasi seperti Pemilihan Umum (Pemilu) dan pemilihan – pemilihan lainnya, Nursia alias B.Karti dan Dani alias P.Karti yang tak lain suami mendapat Kartu pemilihan.
“Ini buktinya, Kartu Pemilihan milik Ibu dan Bapak, waktu Pemilihan Kepala Desa pun juga mempunyai hak pilih, padahal KTPnya sama, lah kenapa kalau sekarang, alasan KTP mati dan tidak punya KK,” ujarnya sambil menunjukkan Kartu Pemilihan milik Nursia dan Dani.
Sementara itu Ketua DPAC Demokrat Bangsalsari Mukhtar, mengatakan, seharusnya pemerintah desa (Pemdes) mengusahakan membuatkan Indentitas diri seperti Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk agar mendapat bantuan.
“Pemerintah Desa seharusnya sigap terhadap warganya, jangan diambil butuhnya saja. Semisal kalau pesta demokrasi, ujug ujug diakui sebagai warganya, terbukti kedua mempunyai Kartu Pemilih, tetapi kalau seperti ini, tidak digubris,” Tandasnya. (Yud)
