Namun, tantangan ada. Sebuah unggahan di X pada September 2024 menyebutkan pembakaran gereja KGPM di Minahasa, menyinggung isu diskriminasi. Meski informasi ini belum terverifikasi, hal ini mengingatkan pentingnya menjaga harmoni Agama. Pemerintah setempat terus berupaya memastikan kebebasan beragama.
Peran Agama dalam Budaya Minahasa
Agama tak hanya soal ibadah, tetapi juga membentuk identitas budaya. Minahasa Agama terlihat jelas dalam tradisi seperti Tari Kabasaran, tarian perang yang kini sering diadakan di acara gereja. Tarian ini awalnya untuk menyambut leluhur, tapi kini jadi bagian dari perayaan Kristen. Begitu pula dengan kuliner khas seperti rica-rica, yang sering disajikan di acara keagamaan, mencerminkan semangat kebersamaan.
Gereja Maseัส Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) punya peran besar. Tokoh seperti Albertus Zacharias Wenas, mant personally ketua sinode GMIM, memperkuat pengaruh Kristen dalam pendidikan dan sosial. Sementara itu, tokoh seperti Muhammad Yahya Waloni, mantan pendeta yang beralih ke Islam, menunjukkan dinamika Minahasa Agama. Keberagaman ini menciptakan dialog antaragama yang kaya.
Tantangan dan Harapan Minahasa Agama
Meski harmoni jadi ciri khas, Minahasa tak lepas dari tantangan. Modernisasi dan globalisasi membawa perubahan nilai, terutama di kalangan muda. Banyak yang mulai meninggalkan tradisi adat demi gaya hidup modern. Selain itu, isu intoleransi, meski jarang, tetap perlu perhatian. Contohnya, kasus pembakaran gereja yang viral di X menunjukkan perlunya dialog antaragama yang lebih kuat.
Pemerintah daerah, bersama tokoh agama, aktif mempromosikan toleransi. Program seperti festival budaya dan dialog lintas agama rutin digelar. Data dari Badan Pusat Statistik 2024 menunjukkan, Minahasa Tenggara memiliki 135 desa dan 9 kelurahan, tempat komunitas lintas agama hidup berdampingan. Ini jadi modal besar untuk menjaga harmoni Minahasa.
Masa Depan Minahasa Agama
Ke depan, Minahasa Agama punya potensi besar untuk terus jadi teladan kerukunan. Pendidikan jadi kunci, dengan banyak sekolah di Minahasa mengajarkan nilai toleransi sejak dini. Universitas Sam Ratulangi, misalnya, punya program studi budaya yang mengangkat Minahasa Agama sebagai topik penelitian. Ini membantu generasi muda memahami akar budaya mereka.