Media sosial juga berperan. Banyak influencer lokal di X mempromosikan keberagaman Minahasa, meski kadang ada narasi negatif. Dengan pendekatan yang tepat, Minahasa Agama bisa jadi inspirasi nasional. Kombinasi tradisi, agama, dan modernitas membuat Minahasa unik.
Tokoh dan Kontribusi dalam Minahasa Agama
Banyak tokoh Minahasa yang memperkuat harmoni agama. Maria Walanda Maramis, pahlawan nasional, dikenal sebagai pelopor hak perempuan, menggabungkan nilai Kristen dengan kearifan lokal. Lalu, ada Frits Tumbelaka, gubernur pertama Sulawesi Utara, yang menjembatani perdamaian selama konflik Permesta. Kontribusi mereka menunjukkan bagaimana Minahasa tak hanya soal ibadah, tetapi juga membangun masyarakat.
Acara adat seperti Thanksgiving Minahasa, yang diadakan setiap tahun, juga memperkuat ikatan antaragama. Di sini, umat Kristen, Islam, dan lainnya berkumpul untuk merayakan hasil panen. Ini membuktikan bahwa Minahasa adalah tentang kebersamaan, bukan perbedaan.
Menjaga Warisan Minahasa Agama
Warisan Minahasa Agama harus dijaga. Pemerintah setempat, bersama komunitas, terus melestarikan situs seperti waruga dan tradisi seperti Toki Pintu. Pendidikan budaya di sekolah juga diperkuat untuk memastikan generasi muda tak melupakan akar mereka. Dengan begitu, Minahasa Agama akan tetap hidup, meski zaman terus berubah.
Minahasa adalah bukti bahwa agama dan budaya bisa berjalan seiring. Dari waruga hingga gereja modern, dari Alifuru hingga Kristen, Minahasa Agama adalah cerminan harmoni. Dengan menjaga toleransi dan tradisi, Minahasa akan terus jadi teladan keberagaman di Indonesia.