BerandaBeritaMeski Zona Kuning, Wabup Situbondo Ingatkan Tetap Waspada dan Tidak Lengah

Meski Zona Kuning, Wabup Situbondo Ingatkan Tetap Waspada dan Tidak Lengah

- Advertisement -spot_img

SITUBONDO,Pelitaonline.co–Wakil Bupati Situbondo, Hj. Khoirani, S.Pd., M.H menghadiri acara Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW di SMA Negeri 1 Besuki, pada Jum’at (12/3/2021).

Kegiatan ini dihadiri oleh undangan Komite Guru, Dewan Guru, peserta PPL dan DPL STAI Nurul Huda, Peleyen. Termasuk, hanya sejumlah siswa perwakilan kelas dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Wabup Khoirani mengapresiasi peringatan Isra’ Mi’raj yang berjalan khidmat dan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Hal tersebut sebagai contoh perilaku yang menunjukkan kepatuhan, dan turut andilnya kalangan pendidikan untuk mengedukasi pelajar dalam mematuhi protokol kesehatan. Termasuk, sebagai bagian dari upaya membantu pemerintah dalam menekan penyebaran Covid-19 di Kota Santri.

“Bisa dilihat dari jumlah siswa yang hanya perwakilan kelas. Tidak semuanya dihadirkan,” katanya.

Dilanjutkan oleh Wakil Bupati perempuan pertama di Situbondo itu, bahwa pihaknya mengharapkan agar segala aktivitas di Sekolah tetap mematuhi protkes.

Namun, di lain sisi, para pelajar juga diharapkan turut andil menyampaikan kepada orang di sekitar agar mematuhi protokol kesehatan. Yakni menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan mejaga jarak).

Mengingat memang di Situbondo saat ini masih ada 18 desa yang masuk zona kuning.

“Artinya meskipun telah berada di zona dengan resiko rendah. Jangan sampai lengah, dan tak mengindahkan protkes,” tegasnya.

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah bagian Kurikulum SMA Negeri 1 Besuki, M. Lubis Cadiawan menjelaskan bahwa di sekolahnya telah melaksanakan pembelajaran tatap muka. Tentu dengan menerapkan protokol kesehatan.

“Sudah ada tempat cuci tangan, persiapan masker dari sekolah, jaga jarak. Sudah terbiasa dengan 3M itu,” jelasnya.

Untuk jam belajarnya sendiri juga hanya 4 jam, dan di setiap kelas maksimal 18 pelajar.

“Satu kali hadir terus langsung pulang. Pintu masuk untuk kelas itu per kelas ada jalur khusus sendiri. Kelas 10 sendiri, 11 sendiri, 12 sendiri.

Termasuk dalam acara Isra’ Mi’raj, kata Lubis, pihaknya juga hanya menghadirkan maksimal 20 siswa saja.

“Perwakilan kelas saja,” pungkasnya. (Ron/Hms)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

#TRENDING TOPIC

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini