JEMBER, Pelitaonline.co – Pelaku pengeroyokan 4 anggota Pagar Nusa di Kecamatan Bangsalsari oleh 9 pelaku yang diduga dari perguruan PSHT beralasan karena merasa lebih baik daripada yang lainnya.
Demikian disampaikan Wakapolres Jember Kompol Kadek Ary Mahardika saat pers confrence di Halaman Mapolres Jember, Kamis (6/5/2021)
“Alasan meminta melepas atribut perguruan Pagar Nusa karena mungkin merasa perguruannya lebih daripada perguruan lainnya. Yang lain dianggap dibawahnya sehingga menganggap tersangka di tempat kejadian merupakan yang lebih baik,” ujarnya
Menurutnya, kejadian tersebut terjadi pada tanggal 17 April 2021, yang berlangsung di Bangsalsari, Kata Kadek, korbannya ada 4 orang.”Tersangka yang berhasil diamankan 2 orang berinisial G dan AR. Kadek menduga 2 orang ini merupakan anggota pesilat PSHT,” tambahnya
Lebih lanjut, Kadek menjelaskan bahwa saat itu korban ada di lokasi, salah satu dari keempat korban memakai kaos beratribut Pagar Nusa. Kemudian, tersangka meminta mereka membuka pakaian namun tidak diindahkan.
“Ada dua tersangka yang tertangkap, sedangkan 7 tersangka lainnya masih DPO. Tersangka diamankan 1 Mei oleh anggota Satreskrim Polres Jember di Bangsalsari,” jelasnya.
Terkait ketujuh orang yang di tetapkan menjadi DPO kata Kadek, kami sampai hari ini masih lakukan upaya-upaya penyelidikan sesuai dengan penyelidikan yang kami miliki.
Dan untuk mengantisipasi terciptanya Kamtibmas di Kabupaten Jember dan tidak ada kejadian serupa lanjut Kadek, Polres Jember dan Pemerintah Daerah sudah mengundang semua perguruan silat.
“Polres Jember sudah berusaha mempertemukan antar perguruan silat dengan harapan, hal seperti ini tidak terulang kembali.” tandasnya. (Awi/Yud)