BerandaBeritaKurang Penertiban Pedagang Pasar Ambulu Semrawut, Banyak Berjualan Di Trotoar

Kurang Penertiban Pedagang Pasar Ambulu Semrawut, Banyak Berjualan Di Trotoar

- Advertisement -spot_img

JEMBER, Pelitaonline.co – Pasar Ambulu sepertinya kurang kurang ditertibkan oleh pemerintah. Buktinya, masih banyak pelapak yang bejualan di trotoar, sehingga mengganggu pengguna jalan. Bukan hanya itu, terlihat pembeli juga memarkir kendaraannya dipinggir Jalan raya, sehingga lintasannya arus lintas menjadi sempit saat lewat di area Pasar Daerah ini.

Sementara, para pelapak yang berjualan di trotoar, mulai dari lesehan, gerobakan serta ada yang menggunakan Pick Up. “Kalau pagi ya kayak gitu, Mobil parkir disini, kalau belum ada kejadiaan (Kecelakaan) ya gitu, kalau sudah ada kejadian baru tidak boleh. Kalau pagi  sempit, kalau tidak ada penertiban repot,” ujar Mahmud pedagang buah di Pasar Ambulu.

Menurutnya, penertiban pernah dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP)  kecamatan Ambulu  namun itu berlangsung hanya sebentar, akhirnya, pedagang tidak lama kemudian kembali lagi.

“Tetapi hal itu hanya sebentar, dan setelahnya tidak ada lagi, seingat saya sebelum Corona itu yang ada penertiban.” katanya dengan logat Jawa yang kental saat di wawancarai Pelitaonline.co, Senin (26/4/2021).

Pria asal Desa Ambulu ini mengaku bahwa keberadaan pelapak di trotoar membuat persaingan jualan yang tidak seimbang. “Dadi seng njero gak payu (jadi yang didalam tidak laku), seharusnya kan didalam semua, biar pembeli yang kedalam jangan seperti ini, ada yang diluar juga ada didalam,” cetusnya.

Sahri salah seorang pedagang yang berjualan di trotoar mengaku bahwa terpaksa harus jualan, sebab, tempatnya di dalam pasar sangat sempit, sehingga, harus pindah diluar.

“Mangkane nguber-nguber wong kerono gak cukup tempate, pindahe yo rono-rone onok peng telu le, (makanya, ngejar-ngejar kareba tidak cukup tempat, pindah sana-sini ada tiga kali nak : Red) ,” ungkapnya.

Menanggapi hal itu, Mantri Pasar Ambulu Sugeng Puryanto mengatakan bahwa para pedagang sulit di atur. Sehingga, mereka sering seenaknya sendiri, dikasih tempat, pindah ke tempat yang lain sehingga kondisi pasar semrawut.

” Diwei tempat neng kene neng jero, Ngaleh meneh, neng kono ( Dikasih tempat didalam pindah lagi ke sana : Red) susah mengaturnya,” tanggapnya

Sugeng menjelaskan, sebenarnya yang berhak menertibkan pedagang dalam pasar itu tanggung jawan mantri, namun diluar wilayah tersebut merupakan kewenangan Satpol PP. “Wilayah diluar pasar urusannya Satpol PP, kalau yang didalam pasar Mentri,” imbuhnya

Ketidaktertiban pedagang ini, Sambung Sugeng berlangsung di pagi hari saja, sekitar pukul tujuh pagi dan lewat diwaktu tersebut para pedagang akan bubar sendiri. “Memang pasar pagi itu, kalau siang tidak ada, saya kira itu terjadi di semua pasar.” Tandasnya. (Awi/Yud)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

#TRENDING TOPIC

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini