Jember, Pelitaonline.co-Jalan utama menuju Wisata Watu Ulo dan Pantai Payangan sepanjang 500 Meter rusak, Pemerintah Desa (Pemdes) Sumberrejo tidak bisa berbuat apa apa, meskipun sudah beberapa kali diusulkan ke PUD namun tidak direspon.
Menurut Sumari Warga Dusun Curah Rejo Desa Sumberrejo, kecamatan Ambulu, kerusakan jalan menuju wisata pantai selatan Jember ini telah berlangsung lama, bahkan sebelum Bupati Faida menjabat sebagai bupati.
“Sudah lama mas, koyoke sak durunge pilihan bupati biyen (Faida) poko suwi lah (Sudah lama seperti sebelum pilihan bupati (Faida) dulu, pokok lama sudah ; red Jawa),” Katanya, Jumat (25/12/2020)
Sumari mengatakan, bahwa saat ini masyarakat bingung kemana harus mengadu terkait kerusakan di jalan yang ada di desanya, apakah ke Bupati ataukah ke PUD
“Sebenanya warga sudah mengeluhkan jalan rusak ini, tapi masyarakat kecil tidak tahu harus mengeluh ke siapa? apakah ke PUD atau ke Bupati.” Keluhnya
Belum lagi di jalan ini lanjutnya, sering terjadi kecelakanan yang korbannya dari luar kota, sebab jalan rusak tersebut merupakan jalur utama menuju wisata Watu Ulo dan Payangan.
“Sering saya menolong orang kcelakanaan, kebanyakan orang jauh yang belum begitu paham kondisi jalan disini,” Ucapnya
Oleh karena itu, Sumari berharap pemerintah segera mungkin untuk memperbaiki jalan tersebut. Sehingga masyarakat setempat tidak takut keluar malam.
“Kadang ya takut mas, mau keluar malam, khawatirnya waktu naik motor terperosok ke Lobang lobang yang yang hampir rata dijalan, bahayakan.” Katanya
Sementara Sekertaris Desa Sumberrejo Sarion saat ditemui media ini mengaku, perbaikan jalan tersebut kewenangan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab). Sehingga Pemerintah Desa (Pemdes) tidak bisa berbuat apapun.
“Itu kan jalan Kabupaten, tidak bisa desa mengusulkan, bukan wilayahnya, wilayah desa hanya jalan-jalan kecil ,” Ungkapnya saat ditemui di kediamannya yang berada dusun krajan Kidul Desa Sumberrejo.
Menurutnya, telah berkali-kali diusulkan terhadap Dinas Pekerjaan Umum Daerah (PUD), namun hingga sekarang tidak ada respon lebih-lebih
ada perbaikan .
“Desa sudah sering mengusulkan ke PUD namun tidak di respon, wilayahe PUD ya punya PUD, wilayah Kabupaten ya punya kabupaten, Jadi desa tidak bisa berbuat apa-apa, bukan wilayahnya.” Pungkas Sarion dengan Logat Jawanya yang kental. (Wi/Yud)
