BerandaBeritaHarlah Lesbumi Kencong dekatkan Kaum Milenial dan Kolonial

Harlah Lesbumi Kencong dekatkan Kaum Milenial dan Kolonial

- Advertisement -spot_img

JEMBER, Pelitaonline.co – Momentum peringatan hari lahir Lembaga Seni dan Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) ke-59 di Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kencong Jember, dijadikan ajang membangun komunikasi guna mendekatkan antara kaum milenial dengan kaum kolonial dalam lingkaran budaya ala ke-NU-an.

Demikian disampaikan ketua Lesbumi PCNU Kencong Muhammad Ridwan Khamid saat memberikan sambutan, dalam acara Harlah yang digelar di Cafe Seni Kencong pada Selasa malam tadi, Rabu (31/03/21).

Ridwan mengatakan, Harlah Lesbumi kali ini sengaja mengangkat tema ukhuwah budaya, sebab hari ini Ia melihat budaya dikalangan kaum milenial sangat memprihatinkan, dimana banyak sekat-sekat yang menghalangi kedekatan antara kaum milenial dengan kaum kolonial.

“Jika sekat-sekat ini tidak segera disingkirkan, maka kaum milenial tidak akan bisa mendekat dan tidak bisa membaca tentang apa itu sebenarnya NU dan bagaimana di dalamnya NU itu sendiri,” kata Ridwan.

Di dalam NU kata Ridwan, ada yang namanya ukhuwah wathaniyah atau persaudaraan kebangsaan dan ukhuwah basyariyah atau persaudaraan kemanusiaan, selain keduanya Ia ingin di Lesbumi juga ada ukhuwah budaya.

“Minimal nanti mampu mengenal jati diri kita sebagai umat Nahdiyin, sebagai orang Indonesia jangan sampai kehilangan nilai-nilai keindonesiaannya, orang NU jangan sampai kehilangan jati diri ke NU annya,” papar Ridwan.

Dirinya tidak ingin, peristiwa bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar dijadikan suatu budaya bagi kaum Milenial, peristiwa yang memilukan tersebut merupakan bukti, jika hubungan komunikasi kaum milenial dengan kaum kolonial sudah putus.

Selain itu, sekolah yang diliburkan karena pandemi Covid-19 yang hingga kini belum mereda, ternyata meninggalkan efek sangat luar biasa, yakni akhlak di kalangan para pelajar semakin menurun.

“Kita bisa lihat hari ini para pelajar milenial tidak lagi bertatap muka dengan gurunya, ini akhlaknya pun sudah mulai menurun.Padahal akhlak nomor satu dari keilmuan,” tuturnya.

Diharapkan, jangan sampai generasi milenial meninggalkan produk lama masa kolonial dan kita akulturasikan pada hari ini yang nantinya bisa melahirkan konsep persatuan dan kesatuan yang diusung NU untuk NKRI.

“Lesbumi yang sudah berumur 59 tahun ini, tidak muluk-muluk ketika berbicara tentang ukhuwah budaya, dengan hadirnya para kyai habib, semoga yang diharapkan kedepan ada kebersamaan persatuan,” tandas Ridwan. (Rir/Yud)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

#TRENDING TOPIC

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini