JEMBER,Pelitaonline.co-Harga cabai sret di Kabupaten Jember meroket hingga Rp110 ribu, sejak sepekan terakhir ini.
Melonjaknya harga cabai tersebut, tentunya tidak lepas dari sedikitnya petani buah cabai, yang kian langka. Sehingga, pasokan terhadap pasar tradisional kian berkurang.
“Harga cabai seratus sepuluh ribu, itu yang merah sret. Kalau yang biasa kisaran empat puluh ribu rupiah,” ujar Siti Aisyah, salah satu penjual di Pasar Tanjung Jember dikonfirmasi, Kamis (11/3/2021) siang.
Menurutnya, harga tersebut sudah berlangsung sekitar satu minggu ini. Bahkan, pasokannya yang ke pasar juga dibatasi. “Saya tidak tahu, apakan dari perahunya atau gimana, tapi yang jelas pembelian dari pemasok juga dibatasi,” tambah Aisyah.
Penjual di Pasar Tanjung yang sudah 7 (tujuh) tahun ini mengaku bahwa kondisi naiknya, sangat mengurangi jumlah pembeli. Sehingga, kata dia, pengambilan dari pemasok juga dikurangi.
“Tapi karena cabai bagian kebutuhan, sehingga tetap saja dibeli. Hanya saja, dulunya beli lima kilogram, sekarang ya hanya membeli satu sampai dua kilogram,” tuturnya.
Bahkan, kata Aisyah, harga normal cabai umumnya di kisaran Rp 8 ribu. Sehingga, kondisi tersebut membuat pelanggan berkurang. “Ya, karena takut harganya segitu, jadi yang kayak kita juga mengurangi pembelian kepada pemasok,” jelasnya.
Oleh karena itu, dia berharap harga cabai segera normal kembali, agar pelanggan tidak ketakutan beli ke pasar. “Semoga segera normal kembali harga cabai, kasihan para pembeli,” tandasnya. (Awi/Yud)
