JEMBER, Pelitaonline.co – Gempa berkekuatan 6,7 skala richter yang berpusat di Kabupaten Malang dan getarannya sangat terasa di Kabupaten Jember, rupanya tidak menciutkan nyali nelayan Puger untuk melaut.
Terlihat, beberapa menit setelah kejadian gempa, beberapa perahu nelayan terlihat nekat memasuki plawangan pantai Pancer untuk berangkat melaut, seperti tidak ada kekhawatiran sama sekali.
Salah satu nelayan Puger yang akrab disapa Cak Mat mengatakan, kejadian gempa merupakan kejadian alam, para nelayan menganggap hal yang biasa, tidak terlalu menjadi beban pikiran, tidak perlu ditakuti secara berlebihan.
“Dulu saja, sewaktu Tsunami terjadi, kami tetap berangkat mencari ikan, seperti tidak terjadi apa-apa, cuma yang di darat yang bingung.” ujar Cak Mat, sambil menghidupkan mesin perahu bersiap untuk melaut. Sabtu, (10/04/21).
Apalagi sekarang kata Cak Mat, selain menjelang puasa dan lebaran, dimana sangat membutuhkan penghasilan, juga karena perekonomian sedang kacau akibat pandemi Covid-19.
“Nelayan nekat melaut (mencari ikan) bukan berarti, mereka tidak mengetahui bahaya dan resiko, namun karena kebutuhan.” katanya.
Sementara Kanitpolair Polres Jember Iptu M Na’i menghimbau, kepada nelayan Puger agar hati bila melaut, Informasi dari BMKG ketinggian gelombang mencapai 2 hingga 4 meter.
“Kondisi seperti ini, diperkirakan bertahan sampai 3 hari ke depan. Lebih waspada, gunakan alat pengaman terutama pelampung, jika terjadi sesuatu di tengah laut, segera hubungi kami,” tandasnya. (Rir/Yud)
