BerandaBeritaCinta Dua Sejoli Terpisah Karena Kecelakaan

Cinta Dua Sejoli Terpisah Karena Kecelakaan

- Advertisement -spot_img

JEMBER, Pelitaonline.co – Viki Saputri (20) tewas di tempat kejadian dengan luka parah di bagian kepala, usai kecelakaan lalu-lintas di jalan raya jurusan Jember – Lumajang, Sabtu (3/4/2021) pagi.

Perempuan naas asal dusun Krajan Desa Sanenrejo Kecamatan Tempurejo tersebut, merenggang nyawa setelah terpental dari boncengan sepeda motor yang ditumpangi bersama tunangannya.

Sementara, tunangan korban dan sekaligus pengemudi kendaraan roda dua merk Mega pro, Ahmad Muidul Hadi (26) warga Desa/Kecamatan Kencong mengalami patah kaki dan tulang remuk.

“Viki Saputri tewas ditempat, sedangkan Ahmad Muidul Hadi yang sehari-hari bekerja sebagai sekuriti kondisinya kritis dan dibawa ke Rumah Sakit dr. Soebandi, .” kata Ipda Kukun Kanit Laka Satlantas Polres Jember, melalui telepon selulernya.

Sedangkan, pengendara Supra Fit bernopol P 5241 MD, bernama Abu nayan (75), warga Dusun Krebet Desa/Kecamatan Gumukmas yang menjadi lawan pasangan sejoli itu, mengalami luka parah.

“Sebenarnya korban sempat mau dirujuk ke RS Soebandi, karena kondisi kritis, tapi keluarga menolak akhirnya di rawat di Puskesmas Wonorejo – Kencong,” terang Kukun.

Kukun menceritakan kronologis kejadian, kecelakaan itu berawal dari sepeda motor Mega Pro bernopol N 2810 ZG yang dikendarai oleh Ahmad dengan posisi berboncengan bersama Viki Saputri melaju dari arah Barat ke Timur.

Sesampai, jalan raya dekat Bakso Hadirin, tiba-tiba sebuah ada sepeda motor Supra Fit yang dikendarai Abu Nayan, dari arah berlawanan, berbelok ke kanan hendak menyeberang jalan.

“Karena jaraknya terlalu dekat, mungkin tak bisa mengendalikan kendaraan sehingga terjadilah kecelakaan.” jelasnya

Dari peristiwa kecelakaan itu, Kukun menghimbau, agar masyarakat pengguna jalan agar lebih berhati-hati dalam berlalu lintas, baik motor roda dua maupun motor roda empat.

Dan selalu mematuhi anjuran petugas, saat berkendara, karena kecelakaan saat ini sedang meningkat, mungkin karena banyaknya jalan rusak atau faktor psikologis akibat Pandemi Covid-19.” tandasnya (Rir/Yud)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

#TRENDING TOPIC

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini