BerandaBeritaBupati Situbondo Apresiasi Destinasi Wisata Kuliner di Desa Kalimas

Bupati Situbondo Apresiasi Destinasi Wisata Kuliner di Desa Kalimas

- Advertisement -spot_img

 

SITUBONDO, Pelitaonline.co- Bupati Situbondo, H. Karna Suswandi memberikan dukungan dan apresiasi terhadap langkah Kepala Desa (Kades) Kalimas, Kecamatan Besuki, Situbondo yang melakukan terobosan dengan membentuk Pusat Jajanan Serba Ada (Pujasera). Karena program tersebut dapat meningkatkan geliat ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

“Kondisi saya sebenarnya kurang sehat, tapi saya paksakan datang ke sini untuk melihat geliat ekonomi yang ada di Pujasera ini,” ujarnya Bupati Situbondo dalam acara Launching Pujasera Kalimas dan Salamatan Desa Kalimas, pada Rabu (7/4/2021).

Terlebih, menurut orang nomor satu di Kota Santri ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo siap untuk membantu permodalan bagi kelompok Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Desa Kalimas yang membutuhkan bantuan. Dengan demikian, masyarakat tidak lagi sibuk memikirkan modal usahanya untuk memulai bisnis yang dirasa tidak cukup.

“Di bulan Ramadhan kami akan menandatangani MoU dengan PT Amartha serta Bank Jatim untuk memberikan pelatihan dan pendampingan serta memberikan kredit kepada usaha anda,” imbuhnya.

Hal ini, dijelaskan Mantan Kadis PUPR Bondowoso tersebut, dengan adanya Pujasera ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi warga masyarakat di Desa Kalimas.

“Ekonomi kita minus sekitar 2 dampak dari pandemi Covid-19. Dengan adanya BUMdes ini saya optimis bisa meningkatkan daya beli masyarakat,” ucapnya.

Sementara Kepala Desa Kalimas, Samuri mengungkapkan, berdirinya Pujasera berawal dari aspirasi dan keinginan masyarakat Desa setempat yang menghendaki adanya peningkatan kualitas ekonomi .

“Ini merupakan inisiatif warga. Jadi kami selaku pemerintah desa berusaha untuk merealisasikan masukan tersebut,” paparnya.

Dijelaskannya, sejarah awal mula lokasi berdirinya Pujasera dulunya merupakan pasar hewan yang kondisinya kumuh dan tidak terawat. “Tempat ini dulunya sangat kotor. Setelah itu kami berkordinasi dengan camat dan dinas peternakan untuk mengfungsikannya sebagai tempat penggerak ekonomi warga,” pungkasnya. (Ron/Hms)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

#TRENDING TOPIC

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini