JEMBER, Pelitaonline.co – Guna membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) menyelesaikan segala persoalan yang ada di masyarakat, Bupati Jember Hendy Siswanto mengharap Majelis Ulama Indonesia (MUI) optimalkan peran pesantren.
“Gimana bisa eksis pesantren di Kabupaten Jember yang jumlahnya ratusan ini,” ujar Hendy usai pelantikan pengurus MUI Jember masa bakti 2021-2026, Jum’at (9/4/2021) di Pendopo Wahyawibawagraha.
“Begitu pula para santri, bila keluar dari pesantren apa yang harus dilakukan, tentunya MUI harus bisa membuat program seperti itu.” Imbuhnya.
Selain itu, Hendy pun berjanji akan mendukung setiap program MUI ke depan. Karena, ulama dan umaroh (Pemimpin) bagaikan dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan.
“Kita akan membeck up semua progran itu dan kekuatan MUI harus dibarengi dengan pemerintah kabupaten Jember,” ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua MUI Jember Abdul Haris mengatakan, apa yang telah disampai oleh Bupati akan dirapatkan dan pihaknya akan bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten.
“Seperti masalah Stunting, masalah angka kematian ibu dan bayi, nanti kita akselerasi kan, sesuai kebutuhan dari aspek keagamaan,” tanggapnya.
Haris mengaku, belum mengetahui konteks peran pesantren terhadap pemerintah. Tetapi, hal tersebut pasti bisa dilakukan.”Saya yakin pasti ada, ” katanya.
Lebih lanjut Haris menyampaikan, bahwa pengaruh pesantren itu luar biasa. Sebab, kepatuhan santri terhadap kiai sangat tinggi. Jadi keterlibatannya dalam menyelesaikan persoalan di Jember ini sangat diharapkan.
“Seandainya para pengasuh ikut andil dalam menyelesaikan persoalan yang ada di Jember, pasti akan lebih efektif,” tandas Haris mengakhiri. (Awi/Yud)
