TEKNOLOGI – JAKARTA, 7 Juli 2025. Xiaomi dikabarkan resmi memutus kemitraan strategisnya dengan Leica, merek pencitraan legendaris yang selama ini mendukung teknologi kamera pada lini ponsel flagship mereka.
Kabar ini pertama kali mencuat dari laporan Gizmochina, Minggu (06/07/25), yang merujuk bocoran tepercaya dari Digital Chat Station di platform Weibo. Menurut informasi tersebut, generasi ponsel Xiaomi berikutnya termasuk seri Xiaomi 16, 16 Pro, 16 Ultra, 16 Ultra Max, Redmi K90 Pro, hingga Poco F8 Ultra akan sepenuhnya mengandalkan teknologi kamera hasil pengembangan internal Xiaomi.
Langkah besar ini mencerminkan keyakinan Xiaomi terhadap kemampuan tim riset dan pengembangannya sendiri. Selain itu, perusahaan asal Tiongkok ini ingin memangkas biaya produksi yang selama ini terbebani lisensi Leica. Setiap unit ponsel dengan merek Leica dikenai biaya lisensi sekitar 3–5 dolar AS (Rp48–80 ribu) per perangkat, belum termasuk biaya otorisasi tambahan.
Sebagai gantinya, Xiaomi akan mengalihkan penghematan biaya lisensi tersebut untuk meningkatkan kualitas perangkat keras. Model terbaru yang akan datang disebut-sebut bakal membawa sensor kamera lebih canggih, sistem fotografi komputasional yang lebih mutakhir, baterai lebih besar, serta layar panel datar yang diperbarui.
Redmi dan Poco, dua sub-merek yang fokus pada pasar sensitif harga, diyakini menjadi lini produk yang paling diuntungkan dari kebijakan ini. Digital Chat Station menyebut kamera Redmi generasi baru akan memperoleh peningkatan signifikan, mendekati kualitas flagship.
Langkah Xiaomi juga sejalan dengan tren industri. Huawei, misalnya, lebih dulu meninggalkan Leica dan kini menggunakan sistem pencitraan internal XMAGE. Hal ini menunjukkan arah baru bagi produsen smartphone untuk membangun identitas kamera sendiri tanpa bergantung pada label pihak ketiga.
Dengan mengakhiri kerja sama bersama Leica, Xiaomi berharap bisa menghadirkan fitur-fitur kamera premium sekaligus mempertahankan harga yang kompetitif di pasar global.(UA/Red)
