JEMBER, Pelitaonline.co – Fenomena pertikaian atau bentrok antar Perguruan silat di Kabupaten Jember pada beberapa bulan terakhir di Tahun 2021 menjadi perhatian banyak pihak.

Padahal sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Jember yakni di Tahun 2021, mengumpulkan 30 perguruan silat dan melakukan Deklarasi Damai di Pendopo Wahyawibawagraha.

Namun, Deklarasi damai yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Jember tersebut belum mampu meredam atau membuat mereka berdamai dan kesannya di abaikan.

Tentunya, ini menjadi pekerjaan rumah Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jember yang membidangi hal itu. Bakesbangpol harus segera mengambil langkah agar Perguruan silat bersatu.

Kepala Bakesbangpol Jember Edy Budi Susilo saat ditemui diruang kerjanya mengatakan, salah satu upaya yakni akan membuat kegiatan semacam kader bela negara yang beranggotakan perguruan Silat.

“Ini, menjadi kegiatan khusus Bakesbangpol Jember di Tahun 2022, tinggal pelaksanaannya kapan, itu masih kami agendakan,” ujarnya, Kamis (13/1/2022) .

Pria yang pernah menjabat Kepala Dinas Pendidikan Jember ini mengatakan, para anggota perguruan pesilat akan diberikan wawasan kebangsaan dan bela negara.

“Seperti, pengertian cinta tanah air, lalu bahaya radikalisme. Itu yang akan kita isi bersama, dan yang lebih penting dalam kegiatan itu adalah rasa persaudaraan,” imbuhnya.

Edy menerangkan, kalau masing-masing perguruan silat, akan dimintai 10 hingga 20 anggotanya, untuk dijadikan kader bela negara. Dengan pelatihan selama tiga hari.

“Harapan kami, mereka memiliki visi yang sama, tekat yang sama, semangat yang sama untuk menciptakan Jember Damai,” harapnya.

Selain itu, Bakesbangpol juga akan menjalin silaturahmi yang Intens dengan berbagai pengurus perguruan silat yang ada di Kabupaten Jember.

“Mudah-mudahan, langkah ini bisa menciptakan kerukunan diantara Perguruan silat yang berada di kabupaten Jember.” Pungkasnya. (Awi/Yud)