JEMBER, Pelitaonline.co – Guru Ngaji memiliki peranan sangat penting dalam mengajarkan membaca Alquran dan ilmu agama serta Akhlak kepada generasi muda penerus bangsa.
Maka, kesejahteraannya patut di perjuangkan. Karena sampai saat ini, Khususnya di Kabupaten Jember para guru ngaji, hanya menerima sebatas bantuan sosial (bansos) saja.
Untuk itu, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jember melalui DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jember, memperjuangkan Peningkatan Kesejahteraan mereka.
Ayub Junaidi, ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) PKB Kabupaten Jember mengatakan data guru ngaji dari NU sudah dikirim ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember.
“Ada sekitar 13.000 guru ngaji yang sudah kami disetorkan,” katanya, saat acara Silaturahmi dan Launching Hari Santri Nasional 2021 di Kantor DPC PKB Jember. Jumat (8/10/2021) malam.
Ia pun mengaku bahwa, Bupati Jember Hendy Siswanto menyetujui adanya Insentif. Bahkan dinaikan menjadi Rp 1.500.000, awalnya menerima Rp.1.200.000.
“Bukan hanya kenaikan, bahkan Bupati juga mengikutsertakan guru Ngaji program BPJS Ketenagakerjaan. Ya setelah di Dok P-APBD ini nanti segera cair,” ujar Ayub.
Ayub menerangkan bahwa, Insentif ini merupakan hasil jerih payah kader PKB yang ada di jajaran DPRD. Selain itu, kalau tahun ini bantuan yang diterima guru ngaji hanya berupa paket bansos.
“Tahun 2022, Guru Ngaji kembali lagi ke Insentif, bukan Bansos, biar bisa menerima setiap tahun,” katanya.
Selain memperjuangan insentif Guru Ngaji sambung Ayub, juga akan memperjuangkan kesejahteraan pada Pondok Pesantren. Seperti bantuan pesantren dan bantuan pemberdayaan ekonomi.
“Itu semua, sudah kita rancang dan bupati sepakat itu.” Tandasnya. (Dig/Yud)