
Krisis ini memuncak ketika Tupperware Brands Corporation mengajukan perlindungan kebangkrutan di Amerika Serikat pada September 2024. Meski sempat bangkit melalui restrukturisasi, langkah itu tak cukup menyelamatkan operasional di Indonesia.
Penutupan Tupperware di Indonesia menimbulkan pertanyaan besar: bagaimana nasib karyawannya? Hingga April 2025, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyatakan belum menerima aduan resmi terkait PHK massal dari Tupperware Indonesia.
Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, Indah Anggoro Putri, mengungkapkan bahwa tidak semua kasus PHK harus dilaporkan ke Kemnaker. Hal ini terutama jika sudah ada kesepakatan antara pekerja dan perusahaan.
Namun, absennya aduan tidak berarti situasi berjalan mulus. Menurut Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, model bisnis Tupperware yang mengandalkan sistem multi-level marketing (MLM) menyulitkan pelacakan data buruh yang terdampak.
Banyak tenaga penjual Tupperware bukan karyawan tetap, melainkan distributor independen. Hal ini membuat isu PHK menjadi kabur dan kurang mendapat sorotan. Kemnaker sendiri berjanji akan memantau perkembangan lebih lanjut untuk memastikan hak-hak pekerja terpenuhi sesuai Undang-Undang Cipta Kerja.
Kabar Tupperware gulung tikar memicu gelombang emosi di kalangan emak-emak, terutama di platform media sosial seperti Instagram dan X. Netizen Indonesia, yang akrab disapa +62, ramai-ramai mengungkapkan kesedihan sekaligus nostalgia. Unggahan resmi Tupperware Indonesia yang mengucapkan salam perpisahan setelah 33 tahun beroperasi dibanjiri komentar haru. Berikut beberapa reaksi yang mencuri perhatian:
Trending di X, hashtag #TupperwareIndonesia dan #EmakEmakSedih menjadi wadah curhat kolektif. Tak sedikit yang membagikan foto koleksi Tupperware mereka, dari botol minum klasik hingga wadah makanan berwarna pastel. Reaksi ini menunjukkan bahwa Tupperware bukan sekadar produk, tetapi simbol kenangan dan kehangatan rumah tangga.
Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA
Temukan Berita Terbaru: Google News