Jember, Pelitaonline.co – salah satu alasan sektor pertanian sedikit peminatnya ternyata di sebabkan tidak ada kepastian harga di pasaran dan kurangnya campur tangan Pemerintah.
Hal tersebut diungkapkan oleh Staf Bidang Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Jember Suprastio, Selasa (5/1/2021) saat di konfirmasi di Kantor Dinas Tanaman Pangan dan Hotkiltura Jember.
Menurutnya, berkurang pemuda yang berkecimpung di dunia pertanian , lantaran tidak adanya kepastian harga dari hasil panen. Sebab dia menduga, pasar untuk bahan pokok sebagian besar masih di kuasai oleh pengusaha.
” Makanya 80 % sarjana pertanian memilih kerja di perkantoran karena gajinya pasti, sementara jadi petani, pekerjaannya pol, begitu panen harganya murah, maka dari meraka kapok jadi petani lagi.” Ujar Pras
Kalau pasar sudah dikapitalisasi oleh pengusaha Imbuh Prastio, kita tidak bisa berbuat apa-apa dan itu hanya bisa dilakukan oleh Pemerintah pusat untuk mengatur harga di pasaran, seperti membatasi Impor dan memberikan harga lebih bagi hasil panen milik petani lokal.
Prastio mengatakan, seandainya Pemerintah pusat berani memberikan kepastian harga untuk hasil pertanian lokal. Maka akan banyak anak muda yang tertarik untuk bertani.
” Jika pemerintah mau memberi harga sekian ribu, entah itu harganya murah atau mahal yang penting di beri patokan harga, saya yakin akan banyak anak muda yang mau bertani,” terangnya
Permasalahan pertanian saat ini sambung Prastio, terletak pada kepastian harga panen, bukan terletak pada Sumber Daya Manusia (SDM).
“SDM juga Perlu namun campur tangan pemerintah yang menyentuh langsung kepada kebutuhan petani khususnya harga Panen juga diperlukan.” Tandasnya (Wi/Yud)
