PERISTIWA – Jakarta, 14 Juni 2024. Ahmedabad, India. Dalam perkembangan terbaru tragedi Air India, tim investigasi berhasil menemukan kotak hitam pesawat Boeing 787-8 Dreamliner yang jatuh di kawasan Meghani Nagar, Ahmedabad pada Kamis (12/6/2025). Penemuan Flight Data Recorder (FDR) ini menjadi terobosan penting dalam mengungkap penyebab kecelakaan yang menewaskan 241 dari 242 orang di dalam pesawat.
Menteri Penerbangan Sipil Ram Mohan Naidu mengonfirmasi bahwa kotak hitam ditemukan di atap gedung asrama medis yang ditabrak pesawat tersebut. “Ini menandai langkah maju yang sangat penting dalam investigasi dan akan sangat membantu penyelidikan insiden ini,” ungkap Naidu melalui media sosial.
Detik-Detik Jatuhnya Boeing 787 Dreamliner, Kesaksian Korban Selamat
Vishwash Kumar Ramesh, pria berusia 40 tahun berkewarganegaraan Inggris yang duduk di kursi 11A, menjadi satu-satunya orang yang selamat dari tragedi ini. Dari tempat tidur rumah sakit, Ramesh menggambarkan momen-momen mencekam sebelum pesawat menabrak bangunan.
“Setelah lepas landas, dalam waktu sekitar satu menit, rasanya seperti pesawat berhenti di udara selama 5 hingga 10 detik,” cerita Ramesh kepada BBC. Lampu hijau dan putih di kabin menyala sebelum pesawat “jatuh dengan kecepatan tinggi menabrak bangunan”.
Keberuntungan Ramesh duduk di dekat pintu darurat di sisi kiri pesawat yang mendarat di lantai dasar asrama medis. “Saya bisa melihat ada ruang di luar pesawat, jadi ketika pintu saya rusak, saya mencoba melarikan diri melalui celah kecil dan berhasil,” jelasnya. Dia hanya mengalami luka bakar di tangan kiri, sementara saudaranya yang duduk di sebelahnya masih dinyatakan hilang.
Kronologi Kecelakaan Boeing 787 Dreamliner 30 Detik yang Mengubah Segalanya
Pesawat Air India AI-171 lepas landas dari Bandara Sardar Vallabhbhai Patel International, Ahmedabad pada pukul 13.38 waktu setempat menuju London Gatwick. Data pelacakan FlightRadar24 menunjukkan pesawat mencapai ketinggian maksimum 625 kaki sebelum mulai turun dengan kecepatan sekitar 475 kaki per menit.
Yang mengejutkan para ahli penerbangan, roda pendarat pesawat tidak pernah ditarik selama penerbangan yang berlangsung 30 detik. Capt Amit Singh, pakar keselamatan udara, menjelaskan, “Normalnya, dalam lima detik setelah lepas landas, pilot menarik roda pendarat”.
Pesawat mengeluarkan sinyal darurat mayday kepada menara kontrol, namun tidak ada komunikasi lebih lanjut. Dampak tabrakan dengan asrama dokter BJ Medical College menciptakan ledakan besar dan kepulan asap hitam tebal yang terlihat dari jarak jauh.
Korban Boeing 787 Dreamliner India Merenggut Ratusan Nyawa
Berdasarkan data terbaru, kecelakaan ini menewaskan sedikitnya 265 orang, termasuk 241 penumpang dan awak pesawat serta 24 orang di darat. Pesawat mengangkut 230 penumpang dan 12 awak kabin dengan komposisi: 169 warga India, 53 warga Inggris, 7 warga Portugal, dan 1 warga Kanada.
Wakil Komisaris Polisi Senior Desai menyatakan jumlah korban mungkin bertambah karena masih ditemukan bagian tubuh korban. Menteri Dalam Negeri Amit Shah menegaskan jumlah resmi korban akan diumumkan setelah tes DNA selesai.
Tim medis di Ahmedabad Civil Hospital kini melakukan identifikasi DNA karena banyak jenazah yang terbakar dan tidak dapat dikenali. Perdana Menteri Narendra Modi telah mengunjungi lokasi kejadian dan bertemu dengan korban selamat di rumah sakit.
Investigasi Boeing 787 Dreamliner Kerjasama Lintas Negara
Aircraft Accident Investigation Bureau (AAIB) India memimpin penyelidikan dengan dukungan dari National Transportation Safety Board (NTSB) AS dan Air Accidents Investigation Branch (AAIB) Inggris. Tim investigator dari Boeing dan General Electric juga akan membantu proses penyelidikan.
Professor Paul Fromme dari Institution of Mechanical Engineers UK menjelaskan bahwa FDR berisi informasi tentang “pengaturan mesin dan kontrol” yang “akan segera menunjukkan apakah ada kehilangan tenaga mesin atau daya angkat setelah lepas landas”.
Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil India telah memerintahkan inspeksi keselamatan tambahan untuk seluruh armada Boeing 787 Air India yang dilengkapi mesin General Electric. Pemeriksaan mencakup parameter bahan bakar, sistem kontrol mesin, dan prosedur lepas landas.
Kecelakaan ini menjadi bencana penerbangan terburuk India dalam lebih dari 25 tahun dan kecelakaan penerbangan komersial paling mematikan sejak 2014. Pesawat berusia 11 tahun tersebut telah menumpuk lebih dari 41.000 jam terbang, yang dianggap rata-rata untuk model ini.
Ini merupakan kecelakaan fatal pertama yang melibatkan Boeing 787 Dreamliner sejak pesawat ini beroperasi secara komersial pada 2011. Sebelumnya, Dreamliner memiliki rekor keselamatan yang baik dengan lebih dari satu miliar penumpang terangkut.
Menteri Dalam Negeri Amit Shah mengungkapkan pesawat membawa 125.000 liter bahan bakar, menciptakan suhu tinggi yang membuat penyelamatan penumpang menjadi tidak mungkin. Kondisi ini memperparah kebakaran pascatabrakan dan mempersulit upaya evakuasi darurat.(UA/Red)