Jember, Pelitaonline.co- Puluhan pendamping desa se kabupaten Jember lakukan ngaji bareng Peraturan Mentri Keuangan (PMK) 222 Tahun 2020 tentang pengelolaan dana desa di tahun 2021.
Kegiatan tersebut di mentori langsung oleh pendamping Ahli Pendamping Patisipatif (PA-PP) dan Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3D) Kabupaten Jember Dodik Merdiawan.
Menurutnya, kegiatan tersebut bertujuan untuk menyamakan persepsi pendamping desa dalam setiap kebijakan pemerintah terbaru, sehingga hal tersebut diharapkan mereka mampu mengembangkan tempatnya masing-masing.
” Kebetulan kali ini tentan PMK 222 tahun 2020 tentang pengelolaan dana desa, untuk tahun 2021″ Ujar Dodik usai mengisi materi di Rest Area Kembang Jati desa wisata kalimayang Desa Sidodai, Tempurejo.
Kegiatan ngaji bareng ini imbuh Dodik, dilakukan setiap satu bulan sekali, namun terkadang juga dilaksanakan dadakan.”Kadang satu bulan sekali, terkadang transidental,” tambahnya
Melalui sosialisasi kebijakan ini, diharapkan pendamping desa ini mampu menjadi bekal pemahaman pendamping desa untuk memajukan desanya masing-masing.
” Kajian ini saya harap dapat jadi bekal pemahaman bagi pandamping untuk memajukan desa mereka masing-masing,” tuturnya
Dalam pemilihan tempat kajian kata Dodik, diutamakan desa yang berhasil membuat Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk mempromosikan prodak pemerintah tersebut.
“Seperti di Desa Sidodadi ini, ada desa wisata yang baru dibangun, jadi pendamping desa ini juga sebagai corong untuk mempromosikan usaha desa ini,” Terangnya
Menaggapi hal tersebut, Kepala Desa Sidodadi Suyono mengaku terkesan dengan kegiatan para pendamping desa tersebut. Sebab, lanjutnya, talah menempati wisata baru yang ada di wilayahnya.
“Semoga ini bisa memajukan wisata desa ini, dan saya terimakasih atas kegiatan pendamping ini yang juga mempromosikan wisata desa saya,”tanggapnya
Selain itu, kata Yono kegiatan tersebut juga diharapkan, mampu membawa perubahan desa yang lebih baik lagi.” Semoga kajian yang telah dilakukan mampu membawa kemajuan desanya,” Tandasnya (Wi/Yud)
