Iklan Floating Google AdSense (Diperbaiki)
×

Rupiah di Ujung Tanduk: Mengapa Nilai Tukar Rupiah Melemah dan Apa Dampaknya?

Berita Terkini – Pada tanggal 7 April 2025, nilai tukar rupiah melemah hingga menyentuh level terendah dalam 27 tahun terakhir, mencapai Rp17.171 per dolar AS menurut kontrak Non-Deliverable Forward (NDF) yang dilaporkan oleh Bloomberg. Angka ini bahkan lebih buruk dibandingkan krisis moneter 1998, saat rupiah sempat terpuruk di Rp16.650 per dolar AS.

Masyarakat Indonesia pun mulai gelisah, terutama setelah libur Lebaran 2025 yang seharusnya menjadi momen penuh optimisme malah diwarnai oleh anjloknya nilai tukar. Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa rupiah terus tertekan, dan bagaimana dampaknya bagi kehidupan sehari-hari?

Faktor Penyebab Nilai Tukar Rupiah Melemah

Pelemahan rupiah saat ini dipicu oleh kombinasi faktor eksternal dan internal yang saling berkaitan. Berikut adalah beberapa penyebab utama berdasarkan data terbaru:

    • Kebijakan Tarif AS di Bawah Donald Trump
      Salah satu pemicu utama adalah kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat yang diumumkan oleh Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick. Ia menyatakan bahwa tarif impor 10% untuk semua negara akan mulai berlaku pada 5 April 2025, dengan tarif lebih tinggi untuk negara-negara dengan defisit perdagangan besar terhadap AS mulai 9 April 2025. Analis dari Doo Financial Futures, Lukman Leong, mengatakan, “Sentimen risk-off akibat perang dagang yang memanas terus membayangi pasar mata uang.” Hal ini membuat investor asing menarik modal dari negara berkembang, termasuk Indonesia.

Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA

Temukan Berita Terbaru: Google News

Halaman: 1 2 3
Berita Serupa