
JEMBER, Pelitaonline.co – Pembekalan dan Pelepasan Mahasiswa peserta Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Riset (PKM-BR ) Institut Agama Islam Al-falah As-sunniyyah (Inaifas) Kencong yang berlangsung di Aula kampus dihadiri Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi ( PDTT) Republik Indonesia, Sabtu, (26/06/21).
Kedatangan Menteri beserta rombongan disambut Rektor Inaifas Rijal Mumazziq Z, Ketua Pengurus Cabang Nadhlatul Ulama (PCNU) Kencong KH Zainil Ghulam, Ketua Pengurus Cabang (PC) Ansor Jember Ayub Junaidi dan sejumlah pejabat Muspika Kencong.
Cicit pendiri NU KH Bisri Samsuri itu menyampaikan pesan kepada mahasiswa, bahwa generasi muda adalah harapan bangsa maka harus memilik kemampuan dan daya juang yang tangguh dan akar budaya yang kuat.
“Tentunya tidak boleh berbeda dengan daya juang para leluhur bangsa. Hal itu hanya ada di Pesantren, maka dari patut kita menyampaikan terima kasih kepada Presiden Jokowi, yang mendukung penuh terhadap undang-undang Pesantren, sebab Pesantren memiliki akar budaya lokal yang kuat,” terangnya.
Menurut Halim, sama dengan selalu yang saya gembar-gemborkan dalam upaya membangun desa. Bahwa desa harus dibangun atas akar budaya masyarakatnya. Kalau hal itu dilakukan sampai kapan pun desa-desa di Indonesia, semaju apapun Indonesia akan tetap memiliki akar budaya yang kuat.
“Oleh sebab itu, Sustainable Development Goals (SDGs ) Desa yang merupakan pelokalan atas tujuan pembangunan berkelanjutan, sesuai diatur dalam Perpres no 59 tahun 2017, tindak lanjut atas gagasan SDGS global di PBB oleh 193 negara,” terang kakak kandung Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Maka dari itu jelas Halim selaku Mendes PDTT, Ia menargetkan bagaimana desa-desa di Indonesia ini memiliki kemandirian. dimulai dari sejauh mana mengetahui potensi dan permasalahan desa yang ada, sehingga nanti tepat melaksanakan sasaran.
“Makanya di seluruh desa Indonesia yang jumlahnya 74.961 desa sedang ramainya kita gerakan untuk melakukan pendataan , sehingga nanti mereka akan paham masalah dan potensi,” katanya.
Sementara Rektor Inaifas Rijal Mumazziq Z dalam sambutanya mengatakan, kedatangan Mendes PDTT ke kampus yang kini sudah berusia 23 tahun, diharapkan dengan program yang sudah dirintis bisa sinkron program kementerian Desa.
Semisal, di kampus Inaifas ada program da’i mahasiswa yang merupakan inisiatif dari pendiri PP As-sunniyyah KH ahmad sadid jauhari.Inaifas sudah mengirimkan Da’i ke daerah terpencil di luar Jawa.
Tahap pertama Januari tahun ini Inaifas sudah mengirimkan 2 orang mahasiswa untuk mendampingi para mualaf di komunitas suku Anak dalam Provinsi Jambi Sumatra.
Pebruari kirim 1 orang da’i untuk mendampingi sekaligus merintis madrasah Diniyah Al-ibriz di Sorong Papua. “Juni kita kirim ke Kabupaten Tanah Bumbu, Agustus akan kita berangkatkan lagi ke Flores, rencana juga ke Anambas Riau,” ucap Rijal. (Emi/Yud)
Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA
Temukan Berita Terbaru: Google News