Berpendapatan hanya 20 ribu Per-hari
JEMBER, Pelitaonline.co – Kalau kamu lewat di persimpangan jalan kang tidak ada lampu merahnya namun cukup ramai, biasanya akan melihat seseorang yang mengatur lalu lintas.
Memang, orang ini tampaknya bukanlah dari lembaga resmi, melainkan masyarakat biasa yang ingin mengais rezeki dari jasanya mengatur jalanan. Orang ini biasa disebut dengan “Pak Ogah”.
Seperti yang terlihat di Jalan Raya Jember – Lumajang, tepatnya di jalan simpang Tiga yang sebelah timur Pasar Baru Kecamatan Kencong. Namanya, Mat Tohir (45) kesehariannya pria ini sebagai pak Ogah atau pengatur Jalan.
Meski, pendapatannya tidak menentu, terkadang hanya cukup untuk kebutuhan makan sehari saja, namun pria asal Desa Wonorejo Kecamatan Kencong ini terus menekuninya dan ikhlas menjalaninya.
Dengan memakai Rompi dan menggunakan bendera berwarna merah, mengawasi dan mengarahkan tangan layak Polisi Lalu lintas, sebagai isyarat kepada setiap pengemudi yang lewat agat berhati-hati saat melintasi pertigaan.
Karena, keikhlasan dan kesabarannya itu, terkadang pria ini menerima pemberian uang dari pengemudi melintas di simpang tiga Jalan raya yang menghubungkan antara Kecamatan Kencong – Semboro dan Gumukmas tersebut.
Tohir mengaku, sudah Sepuluh tahun menjadi Pak Ogah. Penghasilan yang menjadi pendapatan kesehariannya hanya mengandalkan pemberian atau uluran tangan pengemudi kendaraan yang terkadang 1000 sampai 2000 rupiah.
“Kalau pendapatan nggak tentu, ya terkadang satu hari mendapat 20 ribu, terkadang ya 25 ribu, itupun kita bagi dua. Disini kan ada orang dua orang, ya kita syukuri aja,” kata, Mat Tohir saat di tanya Wartawan Pelitaonline.co, Rabu (14/9/2022) ketika sedang istirahat di tepi jalan.
Motivasi pria yang sudah mempunyai 2 anak ini menjadi relawan lalu lintas, berawal dari alur lalu lintas kendaraan yang ramai dan tidak ada lampu merah di simpang tiga yang dikenal simpang toko Ijo itu. Sehingga banyak orang yang kesulitan menyebrang.
“Sebelumnya, disini (Simpang Tiga toko Ijo ) dulunya sering terjadi kecelakaan. Namun, sekarang, Alhamdulillah sudah jarang sekali kecelakaan. Ada ya ada kalau pas malam karena saya tidak 24 jam di sini.” Ungkap Pria mantan tukang Becak ini. (Awi/Yud)