Di sisi lain, kritik terhadapnya tak pernah surut. Warganet, terutama di X, sering menyindir sikapnya yang dianggap kurang bijak. Beberapa bahkan menyebut kontroversi Gus Miftah sebagai akibat dari kurangnya kepekaan sosial dan agama. Kasus penganiayaan di pesantren Ora Aji, misalnya, membuat sebagian orang mempertanyakan integritasnya sebagai pemimpin spiritual.
Apa yang Bisa Dipelajari dari Kontroversi Gus Miftah?
Kisah **kontroversi Gus Miftah mencerminkan tantangan berdakwah di era digital. Gaya komunikasi yang blak-blakan memang bisa menarik perhatian, tetapi juga berisiko memicu salah tafsir. Selain itu, sebagai tokoh publik, setiap tindakan Gus Miftah selalu berada di bawah pengawasan ketat.
Kepekaan terhadap budaya, agama, dan sosial menjadi kunci untuk menghindari polemik. Kasus Prambanan Bersholawat, misalnya, menunjukkan pentingnya dialog antaragama sebelum menggelar acara di situs sensitif. Begitu pula, kasus di pesantrennya menggarisbawahi tanggung jawab seorang pemimpin untuk memastikan lingkungan yang aman bagi santrinya.
Meski kontroversi Gus Miftah terus bermunculan, ia tetap aktif berdakwah. Publik kini menanti langkahnya ke depan. Akankah ia belajar dari polemik ini, atau justru kembali tersandung kontroversi baru? Waktu yang akan menjawab.