Iklan Floating Google AdSense (Diperbaiki)
×

Kasus Baru Kanker Serviks Mengintai: Kemenkes Bergerak, Perusahaan Ikut Skrining!

Skrining di Perusahaan: Langkah Inovatif

Kasus baru kanker serviks tak cuma jadi urusan pemerintah. Perusahaan kini ikut andil. Banyak kantor, terutama yang punya banyak karyawan perempuan, mulai mengadakan program skrining kanker serviks. Ini tren baru di 2025, seiring kesadaran soal kesehatan karyawan yang meningkat.

Contohnya, beberapa perusahaan di Jakarta dan Bali sudah bekerja sama dengan puskesmas untuk skrining gratis. Metode yang dipakai biasanya Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) atau tes HPV DNA. Kerennya, perusahaan juga kasih edukasi soal pentingnya deteksi dini.

Mengapa ini penting? Skrining di tempat kerja bikin akses lebih mudah. Bayangin, karyawan nggak perlu ambil cuti buat ke dokter. Plus, suasana kerja yang mendukung bikin perempuan lebih nyaman ikut skrining. Beberapa perusahaan bahkan kasih insentif, seperti hari libur tambahan buat yang ikut program ini.

Manfaat skrining Kasus Baru Kanker Serviks di perusahaan:

  • Hemat waktu: Pemeriksaan dilakukan di kantor.
  • Gratis atau murah: Banyak perusahaan subsidi biaya.
  • Edukasi langsung: Dokter atau tenaga medis kasih penjelasan on the spot.
  • Privasi terjaga: Skrining dilakukan dengan standar medis yang ketat.

Tren ini juga didukung swasta, seperti PT MSD Indonesia dan Bio Farma, yang kampanye vaksinasi HPV di perusahaan. Kolaborasi ini bikin vaksin lebih terjangkau dan edukasi lebih luas.

Teknologi dan Edukasi Digital

Bicara soal kasus baru kanker serviks, teknologi jadi game-changer di 2025. Tes HPV DNA kini lebih akurat dan terjangkau. Dulu, biaya tes ini bisa Rp600.000-800.000. Sekarang, berkat inovasi lokal, harganya turun jadi Rp149.850

Kerennya lagi, alat RT-PCR dari masa pandemi COVID-19 kini dipakai untuk tes HPV. Mesin GeneXpert juga diperluas untuk diagnosis cepat. Ini bikin skrining lebih mudah, bahkan di daerah pelosok.

Di sisi lain, edukasi digital lagi nge-tren. Kemenkes dan komunitas seperti Yayasan Kanker Indonesia aktif bikin konten di media sosial. Video pendek, infografis, sampai webinar soal kanker serviks ramai di TikTok dan Instagram. Tujuannya? Bikin perempuan, terutama yang muda, paham pentingnya vaksinasi dan skrining.

Komunitas penyintas kanker, seperti CISC, juga aktif berbagi cerita. Shanty Eka, seorang penyintas, bilang, “Skrining selamatkan hidupku. Jangan takut, deteksi dini itu kunci!” Cerita seperti ini bikin banyak perempuan termotivasi.

Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA

Temukan Berita Terbaru: Google News

Halaman: 1 2 3
Berita Serupa