JEMBER, Pelitaonline.co – Sakit hati dan kecewa, seakan diberi harapan palsu dari seorang Kontraktor. Mungkin itu yang sedang dirasakan oleh Supri , salah seorang warga yang tinggal di Desa Sumberejo Kecamatan Ambulu.
Bagaimana tidak, sudah sembilan bulan PT. Mahameru Citra Perkasa (MCP) tidak segera membayar Honor pengangkutan Ready Mix, yang biasa digunakan untuk pengecoran beton Jembatan Gantung di perbatasan Dusun Ungkalan Desa Sabrang dan Dusun Bregoh Desa Sumberejo.
Padahal, proyek pembangunan Jembatan dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) senilai Rp2,8 Miliar, sudah rampung, sejak akhir Desember 2021 lalu, namun hingga kini kontraktor pelaksanaย belum memberikan upah bagi pekerja lokal dari Jember.
“Yang tidak dibayar saya saja itungannya, yang mengangkut Ready Mix memakai Puck Up, ada sebanyak 30 Rit (angkutan), satu ret nya Rp30 ribu, jadi kalau sebanyak 30 Rit, total yang belum dibayar Rp900 ribu,” ujar Supri saat dikonfirmasi di Warung Kopi di sebelah barat Jembatan Gantung Ungkalan, Rabu (28/9/2022)
Selain itu, lanjut dia, Kontraktor tersebut juga belum bayar uang sewa rumah, yang mereka gunakan sebagai kantor saat pengerjaan Proyek. Sehingga hal tersebut, membuat warga sekitar kecewa.
“Rumah ini 6 bulan yang belum dibayar hitungannya, yang dibuat kantor mas. Sebesar Rp3 juta. Wong satu bulannya di hargai Rp500 ribu, kalau rumah saya cuma ditempati besi jembatan gantung, hitungannya saya ini juga orang jembatan , tapialah ditipu kayak gini,” keluh Supri.
Pria yang tinggal di Dusun Bregoh Desa Sumberejo mengaku mulai proyek rampung, hingga sekarang. Kontraktor pelaksana tidak ada pernah komunikasi, terkesan lari dari tanggung jawab.
“Mulai kae, gak Rene wes (mulai selesai tidak pernah kesini sudah ; Red ),”kata Supri lagi.
Supri mengisahkan, memang ketika Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN Zulkifli Hasan mengunjungi jembatan gantung Ungkalan. Supri mengatakan telah mencoba menanyakan masalah honor terhadap petugas PT. Tetapi, hanya memberikan janji, dengan dalih Bank masih tutup.
“Siapa ya namanya, mas, Ayik atau siapa gitu, yang megang keuangannya, pokok orangnya gundul, katanya kan hari sabtu Bank tutup, katanya honor akan ditransfer hari senin, tapi sampai sekarang nggak ada pencairan sama sekali, blas plencing ,”jelasnya
Sebenarnya, kata dia, pemberdayaan masyarakat Desa Sumberejo dengan hadirnya proyek tersebut masih sangat minim. Sebab pihak, perusahaan hanya mempekerjakan dua orang dari warga sekitar.
“Seng pen (yang pasti) pekerja dari warga sini cuma dua orang, lainnya itu ada orang Kalisat, Mumbul dan Arjasa, itu yang malah paling banyak, kalau orang sini cuma Pak Bud, sama Mas Dar itu aja sih, bagian ngecor,”paparnya
Menanggapi masalah ini, Kepala Desa Sumberejo Riono Hadi meminta agar kontraktor pelaksana proyek segera menyelesaikan tanggungan terhadap pekerja. Sebab persoalan itu, sudah didengar oleh banyak orang.
“Dan sudah diketahui oleh media, saya berharap kepada PT atau pelaksana proyek untuk segera menyelesaikan, semua tanggungan dalam bentuk apapun terhadap warga Desa Sumberejo.” Pungkasnya. (Awi/Yud)