
Istanbul terletak di dekat Sesar Anatolia Utara, salah satu zona seismik paling aktif di dunia. Sesar ini bertanggung jawab atas beberapa gempa besar di masa lalu, seperti gempa Izmit 1999 berkekuatan 7,6 yang menewaskan lebih dari 17.000 orang. Lokasi geografis Istanbul, yang berada di antara dua lempeng tektonik (Eurasia dan Anatolia), membuatnya rentan terhadap gempa bumi Istanbul dengan potensi kerusakan besar.
Beberapa faktor memperparah ancaman gempa di kota ini:
Para ahli seismologi memperingatkan bahwa Istanbul berpotensi menghadapi gempa berkekuatan 7,0 atau lebih dalam beberapa dekade mendatang. Penelitian terbaru dari Universitas Bogazici (2024) memperkirakan kemungkinan 60% gempa besar terjadi sebelum 2030.
Gempa bumi Istanbul tidak hanya mengguncang tanah, tetapi juga kehidupan sosial dan ekonomi warga. Pasar saham Turki sempat turun tajam setelah berita gempa menyebar. Sektor pariwisata, yang menyumbang pendapatan besar bagi Istanbul, terancam karena kekhawatiran wisatawan terhadap keselamatan. Kawasan seperti Taksim dan Hagia Sophia dilaporkan sepi pengunjung sehari setelah gempa.
Di media sosial, warga Istanbul berbagi pengalaman mereka. Seorang pengguna X menulis, “Gempa ini mengingatkan kita betapa rapuhnya kota ini. Kita harus lebih siap!” Sentimen serupa mencerminkan kesadaran baru akan pentingnya mitigasi bencana.
Pemerintah Turki dan AFAD telah mengambil langkah cepat untuk menangani dampak gempa:
Masyarakat Istanbul dapat mengambil langkah proaktif untuk meminimalkan risiko saat gempa bumi Istanbul terjadi. Berikut beberapa tips praktis:
Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA
Temukan Berita Terbaru: Google News