JEMBER, Pelitaonline.co –ย Bukan saja pertemuan, acara yang digelar SAJ dan WSA di rumah makan Anugrah Pantai Payangan juga menyelipkan diskusi Ekowisata Hutan Mangrove.
Diskusi tersebut dipandu oleh Melisa Rabbani mahasiswa Universitas Jember (Unej) yangย sedang melakukan Magang di desa Sumberrejo Kecamatan Ambulu.
Namun sayangnya, selama diskusi Kepala Desa Sumberejo Riono Hadi, memilih untuk diam dan tidak memberikan pendapat apapun, terkesan tidak siap untuk berdialog tentang Ekowisata berbasis konservasi.
“Karena disini kami diundang sebatas sebagai kepala desa, kemudian ada diskusi semacam ini yang tidak kami ketahui sebelumnya,” ujar Kades Sumberejo Riono Hadi
Menurutnya, saat kegiatan berlangsung, tiba-tiba ada diskusi Ekowisata, yang narasumbernya seorang mahasiswa dari Universitas Jember.
“Ya saya berterima kasih telah memberikan idenya, tentunya kami sebagai pemerintah Desa menyerahkan semua pada masyarakat, sebagai pelaku wisata yang ada di Payangan,” tambah Riono
Sementara ini, Rino mengaku belum memiliki Peraturan Desa (Perdes) tentang pengembangan Wisata, sebab masih tahap mempelajari penyusunannya.
“Kami masih mempelajari, soalnya ini sudah lama dikelola oleh masyarakat Payangan,” terangnya
Koordinator SAJ Suparto memaparkan bahwa diskusi tentang Ecowisata ini sebenarnya untuk mengajak masyarakatย dan pemerintah, supaya sadar pariwisata, mengingat Payangan masih banyak yang memiliki nilai jual.
“Kalau tidak ada campur tangan dari pemerintah untuk melibatkan masyarakat secara langsung, akan terjadi pro dan kontra,” katanya
Sebenarnya dengan diskusi ini, Suparto ingin pemerintah bisa melek, bahwa banyak anak muda yang peduli terhadap sektor wisata, khususnya Pantai Payangan.
“Ternyata banyak pemuda yang masih peduli terhadap, keberadaan wisata,”jelasnya
Sementara itu, Melisa Rabbani Mahasiswa Magang dari Universitas Jember menjelaskanย bahwa diskusi ini untuk meningkatkan motivasi masyarakat, supaya tertarik dalam pengelolaan Ekowisata hutan mangrove yang ada di Payangan.
“Karena kalau tidak ada Mangrove, maka abrasi Pantai nanti tidak bisa dihindari, apalagi Ekowisatanya berbasis konservasi, untuk menciptakan lingkungan yang lebih Sustainable, dan ideal.” Tandasnya. (Awi/Yud)