Jember, Bantuan pemerintah dari dampak Wabah Covid-19, dimana setiap kepala keluarga mendapatkan bantuan uang tunai sebesar Rp.600 ribu, sangat ditunggu-tunggu oleh sebagian besar masyarakat, terutama di Kabupaten Jember, dari 226 desa yang ada di Jember, baru 82 desa yang sudah menyerahkan data penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Dana Desa (DD).
Hal ini disampaikan Bupati Jember dr. Faida MMR usai mengikuti teleconverence dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama dengan seluruh kepala daerah se Jawa Timur.
“Dari 226 desa, baru 82 desa dari 25 kecamatan yang memberikan data sasaran, data itupun juga diketahui tidak semua cocok untuk menerima bantuan langsung tunai dari DD, terdapat NIK yang tidak cocok atau tidak valid dan tidak bisa diolah, jumlahnya sekitar 1.397, namun bisa dibuatkan surat keterangan domisili dari desa,” ujar Bupati Jember.
Dari data itu juga diketahui ada hampir 3.000 orang yang menjadi sasaran program sembako yang baru. Mereka tidak boleh lagi menerima BLT dari DD, karena sama-sama dana dari APBN.
Juga terdapat 129 orang yang diajukan oleh pihak desa ternyata sudah menerima banguan melalui PKH, sehingga tidak boleh menerima BLT dari DD.
Dari semua data yang dikirim pihak pemerintah desa, ada sekitar 6.500 orang yang sesuai kreteria dan tidak masuk data kemiskinan. Mereka ini yang bisa menerima BLT dari DD. “Desa sudah memilih, termasuk yang sudah dianggap layak terima,” ungkapnya.
Selain itu terdapat 3.382 data kemiskinan belum pernah mendapat bantuan. Mereka ini juga berhak menerima bantuan berasal dari DD.
Penerima BLT tersebut sebelumnya diputuskan dalam musyawarah desa, yang kemudian diserahkan ke pemerintah kabupaten untuk diteliti oleh Dinas Sosial. (*)
