BerandaBeritaBupati Faida; Tidak Benar Adanya Ribuan Pengungsi Korban Banjir Terlunta - Lunta

Bupati Faida; Tidak Benar Adanya Ribuan Pengungsi Korban Banjir Terlunta – Lunta

- Advertisement -spot_img
Bupati Dr. Hj. Faida, MMR. Bersama Dandim Letkol Inf. La Ode Muhammad Nurdin, Saat Meninjau Korban Banjir di Lokasi (Foto: Istimewa)

Jember, Pelitaonline.co – Bupati Jember Dr. Hj. Faida, MMR. Menyatakan pemberitaan di salah satu media online tentang adanya ribuan pengungsi korban banjir di Kecamatan Tempurejo terlunta-lunta itu tidak benar.

Hal itu diungkapkan saat meninjau lokasi banjir dan posko penanganan banjir di desa Wonoasri kecamatan Temourejo didampingi Komandan Kodim (Dandim) 0824 Jember Letkol Inf. La Ode M. Nurdin. Minggu (17/1/2021).

“Jadi, kalau ada berita ribuan pengungsi yang terlunta lunta tidak tertangani, saya pastikan itu tidak benar, semua pengungsi tertangani serta jumlahnya hanya seratus orang dan itu hanya satu malam saja,” Tegas Faida.

Sementara itu Dandim 0824 Jember Letkol Inf. La Ode Muhammad Nurdin mengatakan, bahwa bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Jember terdapat dibeberapa Kecamatan diantaranya, di Kecamatan Gumukmas, Wuluhan, Kencong, Tanggul, Ambulu dan Kecamatan Jenggawah.

“Ketinggiannya mencapai 20 hingga 40 cm, berlangsung beberapa saat atau beberapa jam kemudian air sudah surut, sehingga warga terdampak tidak ada yang mengungsi, namun tetap di rumah masing-masing,” Terangnya

Sedangkan di Desa Wonoasri Kecamatan Tempurejo kata La Ode, persoalanya memang berbeda, Banjir tersebut disebabkan karena jebolnya tanggul (Dam) yang berada di desa Andongrejo yang mengalir ke Sungai Curah Nongko, dan mengakibatkan sungai tidak dapat menampung karena debit air yang besar.

“Sehingga Air meluap ke area perkebunan dan perkampungan warga Desa Wonoasri.” Katanya

Jadi, tentang adanya berita ada ribuan pengungsi terlunta-lunta di media, jelas Dandim, itu tidak benar, karena sejak kejadian pihaknya bersama anggota TNI, Polres Jember, BPBD Jember, Relawan dan PMI Jember berada dilokasi pengungsian sekaligus sebagai posko bencana.

Bahkan, pihak tanggap bencana dari Kabupaten mendirikan dapur umum serta menyediakan bahan makanan termasuk petugas penanggulangan dan relawan, tidak kekurangan makanan.

“Banjir yang melanda di desa Wonoasri yang terjadi pada Kamis (14/01/2021) sekitar pukul 04.00 sore, saya turun kelapangan menemui pengungsi maupun petugas penanggulangan dan pada sekitar pukul 14.30 pengungsi ada 100 KK yang terdaftar di Aula Balai Desa Wonoasri.” Jelasnya

Sejak itu lanjut Dandim, bantuan prasarana evakuasi dan sarana pengungsian serta bahan makanan langsung berdatangan dari BPBD, PMI Kabupaten Jember, Lazismu, REI Jember dan berbagai organisasi masyarakat, sehingga pengungsi tidak sampai kekurangan.

“Saya tegaskan kembali, tidak benar kalau pengungsi sampai terlunta-lunta.” Tegas Dandim 0824/Jember.

Lebih lanjut Dandim menjelaska, warga terdampak banjir luapan dari 7 kecamatan memang ribuan, namun mereka tidak sampai mengungsi, mereka sudah kita data, bahkan Koramil sejak kejadian sudah turun ke lokasi untuk melakukan pendataan.

“Hanya yang di desa Wonoasri ini yang sampai mengungsi, itupun tidak seluruhnya, sebagian besar masih memilih tinggal di rumahnya.” Tandasnya.

Untuk itu sambung Dandim, bahwa terkait dengan bencana alam ini seyogyanya semua pihak prihatin dan ikut membantu, kalau ada materi bantu dengan materi, kalau ada ide atau solusi bantu dengan solusi, kalau tidak punya apa apa bantu saja dengan do’a.

“Sehingga permasalahan yang menimpa saudara kita, dapat segera teratasi, jangan malah dijadikan ajang politisasi.” Tandasnya (Ris/Yud)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

#TRENDING TOPIC

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini