SURABAYA, Pelitaonline.co – Wakil Asisten Teritorial Kasdam V/Brawijaya, Dr.La Ode M.Nurdin berhasil menyandang gelar Doktor dengan predikat Cumlaude. Gelar itu diterima usai menjalani sidang terbuka Program Studi Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jember (Unej)
Dalam sidang ujian terbuka, Dr.La Ode M. Nurdin berhasil meraih apresiasi dari para penguji dan hadirin, termasuk tokoh masyarakat, tokoh agama, pejabat pemerintah, serta tamu undangan lainnya.
Gelar Doktor yang diraihnya mengukuhkan perjalanan pendidikannya dari Universitas Pattimura Ambon hingga Universitas Padjajaran Bandung, serta berbagai jabatan strategis yang pernah diemban dalam dunia militer.
Wakil Asisten Teritorial Kasdam V/Brawijaya yang akrab disapa La Ode ini memaparkan Disertasi bertajuk “Program Deliberatif Dalam Optimalisasi Kinerja Implementasi Kebijakan Bela Negara di Kabupaten Jember.”
Menurut La Ode, kebijakan bela negara berbasis partisipasi masyarakat yang inovatif. Kebijakan tersebut terbukti efektif dalam mengubah sikap dan perilaku masyarakat secara konstruktif dalam aksi bela negara. Metode yang digunakan yakni kualitatif dengan fenomenologi.
“Oleh karena itu, kebijakan ini berhasil meminimalisir bias kebijakan dan memberikan akses yang luas kepada berbagai pihak, dilakukan secara rutin berdasarkan kebutuhan lapangan (milieu of innovation),” ujarnya.
Selain itu, kata La Ode dapat pula mendorong perubahan sikap dan perilaku warga negara secara konstruktif dalam menghadapi berbagai ancaman, baik militer, non militer maupun hybrid.
La Ode menerangkan, penelitian tersebut menggunakan dasar model kebijakan Randall B. Ripley dan Grace A. Franklin yang menyatakan bahwa keterlibatan aktif masyarakat dan kelembagaannya sangat penting dalam implementasi kebijakan agar sesuai dengan keinginan target grup
“Terdapat implikasi teoritis dari penelitian ini, yang menyoroti perlunya melibatkan publik sebagai subjek kebijakan dan menggunakan kelembagaan yang ada di masyarakat sebagai bagian dari kebijakan bela negara, untuk mencapai kinerja implementasi kebijakan yang baik,” terangnya.
Selain itu, sambungnya kritik dan penyempurnaan terhadap teori kinerja implementasi kebijakan Ripley dan Franklin diperlukan agar dapat bekerja secara deliberatif dan dapat diterapkan di daerah lain sebagai bagian dari transfer liabilitas penelitian. (Mam/Yud)
