
JEMBER, Pelitaonline.co – Pendataan Sustainable Development Goals Desa (SDGs Desa) seorang Pendamping Desa Pemberdayaan (PD Pemberdayaan) mengharuskan turun ke lapangan sampai dini hari.
Hal itu dilakukan, sebagai bentuk pelayanan kepada para Enumerator (relawan pendata) yang masih kesulitan dalam melakukan pendataan berbasis online.
Seperti yang terjadi pada David Yusro
seorang PD Pemberdayaan Kecamatan Jenggawah, sejak berjalannya kegiatan pendataan SDGs desa, dirinya jarang sekali diam dirumahnya.
“Pendataan kali ini cukup memakan waktu yang banyak mas, karena berbasis online, sedangkan pendata masih sering mengalami kesulitan,” ujar Davit dikonfirmasi Pelitaonline.co, Selasa (11/5/21) malam.
Bahkan, terkadang Dia harus rela mengabaikan keluarga meski saat ini sudah hampir lebaran. Namun karena tugas yang harus di jalankan sesuai SOP, maka ia tinggal keluarga sejenak.
“Keluarga terpaksa saya tinggal, agar kendala terkait pendataan di lapangan teratasi,” katanya.
Dirinya berharap, kegiatan ini segera usai, tentunya dengan hasil yang memuaskan agar harapan dari kementerian desa untuk memiliki data valid dapat tercapai.
“Besar harapan kami kegiatan segera usai meskipun batas waktu hingga 31 Mei mendatang, agar waktu untuk keluarga juga lebih banyak,” tandasnya.
Diketahui, PD Pemberdayaan tidak sendiri, dirinya didampingi Pemdamping Lokal Desa (PLD) Yuda Setiyawan dalam melakukan aktifitas tersebut.
Kegiatan yang dilakukan hingga dini hari tidak hanya terjadi di jenggawah saja, namun di semua wilayah di Kabupaten Jember.
Seperti Kecamatan Rambipuji, Ambulu, Wuluhan, Kencong, Silo, Tempurejo dan masih banyak Kecamatan yang lainnya juga belum selesai
Melihat kondisi tersebut mengharuskan, Koordinator Pendamping Ahli Kabupaten Achmad Fourzan Arif Hadi Prabowo juga turun memonitoring hingga pukul 02.00 dini hari. (Awi/Yud)
Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA
Temukan Berita Terbaru: Google News