
JEMBER, Pelitaonline.co – Banser adalah tiang kaderisasi Nahdlatul Ulama (NU) dalam mengawal dan melindunginya ulama serta Negara Kedaulatan Republik Indonesia (NKRI) dari rongrongan Ideologis.
Karena, sekarang ini rongrongan terhadap kiai NU dan NKRI lagi marak dilakukan oleh musuh ideologis kita. Demikian dikatakan, Adil Satria Putra pemateri di hari kedua tentang Ke Ansoran, Sabtu (6/11/2021).
Wakil ketua bagian politik dan hukum Pengurus Cabang (PC) Jember, mengatakan, Barisan Ansor Serbaguna (Banser) harus menjadi Garda terdepan untuk membela agama, Kiai NU dan Negara Kedaulatan Republik Indonesia (NKRI).
“Maka dari itu, peserta yang mengikuti Diklatsar, jangan ada keraguan terbesit dihatinya, untuk meragukan dasar negara Republik Indonesia Pancasila,” ujarnya.
Gerakan pemuda Ansor kata Adil, lahir belasan tahun sebelum Republik ini dilahirkan dan NU dilahirkan Tahun 1924, jauh sebelum lahirnya gerakan kepemudaan ini.
“Bagaimana, peran pesantren dan kiai serta laskar kepemudaan yang berbasis pada kantong perlawanan di Pesantren, yang akhirnya menjadi lokomotif dari proses perjuangan jihad bi sabilillah, saat itu,” jelas Adil.
Oleh karena itu, sambung Adil, NU adalah, soko guru dan rumah besar bagi organisasi ini, sedangkan proses berislam dan ideologisasi di Nahdlatul Ulama, Banser adalah proses Kristalisasi dari upaya mempertemukan titik beragama dan titik bernegara. (Yud)
Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA
Temukan Berita Terbaru: Google News