JEMBER, Pelitaonline.co – Namanya Barisan Ansor Serbaguna (Banser), Tanggap Bencana (Bagana). Istilah relawan bentukan Ansor yang personilnya dari anggota Banser yang terlatih.
Relawan yang satu ini, selalu hadir dan terdepan di setiap ada bencana alam. Kemudian, relawan tersebut juga selalu sigap dalam kegiatan sosial, Meskipun sama sekali tidak didukung dan difasilitasi oleh pemerintah.
Sarana dan prasarana ala kadarnya tidak membuat semangat menciut, saat menjadi relawan di bencana apapun.
Terbukti, mulai dari erupsi Gunung Semeru beberapa waktu lalu, kemudian disusul perustiwa banjir Bandang Jember berlikasi di Bumi Mangli Permai (BMP) dan yang baru terjadi ini banjir luapan sungai Dinoyo yang berdampak terhadap pemukiman warga yang terletak di beberapa desa di wilayajlh Kecamatan Rambipuji dan Panti.
Komandan Kholidi sekaligus Nahkoda dari Bagana Jember ini terlihat selalu membara dalam memberikan intruksi satu Komando terhadap anggotanya untuk membantu warga yang terdampak.
“Tugas Banser bukan hanya sebagai pengamanan acara saja, namun harus juga hadir ditengah masyarakat yang terkena bencana, anggota Bagana itu harus siap,” ujarnya, Kamis (20/01/22) .
Kholidi juga mengatakan bahwa pihaknya dilatih, bukan untuk memamerkan seragam saja, tetapi aksi yang dikedepankan, meskipun tidak ada tanda jasa, bahkan gaji sekalipun.
“Kita dibentuk dan dilatih untuk melayani masyarakat, bukan hadir di lokasi bencana hanya untuk Selfi saja,” tegas dia.
Kholidi berharap, kegiatan ini juga bisa membangunkan jiwa kebersamaan bagi masyarakat umumnya. Karena gotong royong tolong menolong budaya negara kita dari dulu.
“Relawan tidak harus berseragam, tapi hadir untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat yang berduka,” Tandasnya. (Mam/Yud)
