CRYPTO – Jakarta, 31 Mei 2025, Dunia kripto kembali diguncang setelah ribuan investor mengalami kerugian besar akibat anjloknya harga Trump Coin ($TRUMP), sebuah meme coin yang sempat viral di kalangan pendukung mantan Presiden AS, Donald Trump. Berdasarkan data dari Chainalysis dan laporan The New York Times, total kerugian investor mencapai lebih dari $2 miliar atau setara Rp32 triliun, setelah harga $TRUMP jatuh hingga 80% dari puncaknya.
Trump Coin awalnya diluncurkan dengan harga sekitar $0,18 dan sempat meroket ke angka $75 hanya dalam beberapa hari setelah pelantikan Trump. Namun, euforia itu tak bertahan lama. Harga $TRUMP kini terjun bebas ke kisaran $16 per koin, meninggalkan lebih dari 800 ribu dompet kripto dalam posisi rugi besar.
Menariknya, di tengah kerugian investor, keluarga Trump dan mitra bisnisnya justru dilaporkan meraup keuntungan hampir $100 juta hanya dari biaya transaksi. Hal ini memicu sorotan tajam dan dugaan konflik kepentingan, mengingat Trump secara aktif mempromosikan koin ini sembari menunjuk regulator yang berpotensi mengatur industri kripto.
Kontroversi semakin memanas setelah terungkap adanya transaksi mencurigakan dari sebuah dompet anonim yang membeli hampir 6 juta token sesaat setelah pengumuman resmi, lalu menjualnya dengan keuntungan fantastis $109 juta. Banyak pihak menduga adanya praktik insider trading atau perdagangan orang dalam.
Menanggapi fenomena ini, Komisioner SEC Hester Peirce menegaskan bahwa meme coin seperti $TRUMP tidak termasuk kategori sekuritas berdasarkan uji Howey. Artinya, SEC tidak memiliki kewenangan untuk melindungi investor meme coin. Peirce menjelaskan, meme coin lebih mirip barang koleksi digital yang nilainya didorong oleh tren dan spekulasi, bukan hasil usaha bisnis atau janji keuntungan dari pihak pengembang.
Dengan status hukum yang abu-abu, investor meme coin kini harus ekstra waspada karena tidak ada perlindungan dari regulator keuangan AS. Sementara itu, banyak analis memperkirakan CFTC (Commodity Futures Trading Commission) bisa saja mengambil alih pengawasan, namun belum ada kejelasan hingga saat ini.
Fenomena Trump Coin ini jadi pelajaran penting bagi masyarakat untuk lebih kritis sebelum berinvestasi pada aset kripto berisiko tinggi, apalagi yang hanya mengandalkan hype dan nama besar tokoh publik.(UA/Red)